Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wahyudi Pejuang Literasi Wonogiri Sisihkan Gaji Sebagai Penjaga Pospol, Bangun Rumah Baca

Kompas.com - 01/10/2023, 11:06 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Tinggal di desa terpencil dan jauh dari hingar bingar kemajuan zaman tak menyurutkan semangat Wahyudi (44) untuk mewujudkan cita-citanya.

Bermodal menyisihkan gaji sebagai penjaga malam pos polisi Patung Kuda Monas dan menonton Kick Andy, pria asal Dusun Tlogobandung, Desa Tirtosuworo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah berjuang mendirikan rumah baca di desanya.

Kegigihannya mendirikan rumah baca di kampung halamannya bukan tanpa alasan.

Masa kecil Wahyudi yang kelam dan penuh keterbatasan membuatnya nekat berjuang agar anak-anak di kampung halamannya tak mengalami nasib serupa.

Baca juga: Kisah Kurniawan Patma, Perjuangkan Literasi bagi Anak-anak dan Mama-mama Papua

Betapa tidak. Rupanya semenjak kecil, Wahyudi harus tinggal hidup serumah dengan neneknya setelah kedua orang tuanya bercerai.

Untuk menopang hidupnya, semenjak duduk di bangku kelas tiga SD hingga lulus, Wahyudi berjualan keliling gorengan dan es lilin selepas pulang sekolah. Pagi harinya, ia menyempatkan diri berjualan mainan di depan sekolah.

“Saya dulu sejak kecil tinggal dengan nenek karena orang tua cerai. SD dari kelas tiga sampai kelas enam sudah jualan kalau sore jualan gorengan dan es lilin. Dan pagi saya harus mainan di depan sekolah,” kata Wahyudi kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

Lulus SD, Wahyudi melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Namun untuk pergi ke sekolah, Wahyudi harus berjalan kaki setiap dengan jarak tempuh mencapai 6 kilometer.

Tak seperti kehidupan anak-anak lainnya, Wahyudi rupanya tak mendapatkan uang saku setiap hari.

Neneknya hanya memberikan uang saku bila memiliki uang saja. Lantaran sering tak memiliki uang jajan, Wahyudi saat jam istirahat memilih membaca buku di perpustakaan sekolahnya.

Dari kebiasaan membaca buku saat jam istirahat, Wahyudi menjadi ketagihan dan senang membaca buku.

“Saat sekolah SMP saya harus berjalan kaki sekitar enam kilometer. Karena nenek itu tidak tentu memberikan uang saku. Kalau jam istirahat teman-teman sekolah ke kantin maka saya memilih ke perpustakaan. Biar tidak tidak rasa lapar akhirnya saya baca buku dan malah ketagihan hingga akhirnya saya sering membaca buku,” ungkap Wahyudi.

Baca juga: Ganjar Berduka Tokoh Literasi Nirwan Ahmad Arsuka Tutup Usia, Kenang Lagi Masa Kuliah

Wahyudi mengungkapkan dirinya pernah berumah tangga. Namun tangganya hancur dan berakhir perceraian pada tahun 2012.

Dua tahun kemudian, Wahyudi merantau di Jakarta bekerja menjadi penjaga malam pos polisi (pospol) samping Patung Kuda, Monas, Jakarta.

Saat mudik ke kampung halaman, Wahyudi melihat anak-anak di desanya sudah banyak yang kecanduan game online. Bukannya belajar, sepulang sekolah, banyak anak-anak desa malah ke warnet untuk bermain game online.

“Pas saya pulang lihat anak-anak kampung habis pulang sekolah kok mereka malah ke warnet dan game online. Saya terus berpikir untuk bagaimana membuat sesuatu dan membuat mereka tidak main jauh-jauh dan biar mereka ada kegiatan,” kata Wahyudi.

Setelah balik ke Jakarta, Wahyudi mulai mengumpulkan buku yang dibeli dari uang penyisihan gajinya sebagai seorang penjaga pospol.

Tak hanya itu, Wahyudi mengajak teman-teman separantauan untuk daftar nonton Kick Andy.

“Akhirnya tahun 2014 saya mulai ngumpulin buku dengan setiap gajian jaga malam saya sisihkan. Setiap minggu pasti saya daftar Kick Andy dan saya ajak teman sebanyak sepuluh atau 20 orang perantauan disana. Dari nonton Kick Andy, setiap penonton pasti mendapatkan hadiah buku. Hadiah buku itu saya kumpulkan dan menjadi cikal bakal pendirian rumah baca bagi warga di kampung halaman saya,” jelas Wahyudi.

Ratusan judul

BACA BUKU—Anak-anak nampak sibuk memilih buku bacaaan yang dibawa Wahyudi, penggiat literasi asal asal Dusun Tlogobandung, Desa Tirtosuworo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.KOMPAS.com/Dokumentasi Wahyudi BACA BUKU—Anak-anak nampak sibuk memilih buku bacaaan yang dibawa Wahyudi, penggiat literasi asal asal Dusun Tlogobandung, Desa Tirtosuworo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

(INR) (DIY) Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun akan Berangkat Tahun Ini

(INR) (DIY) Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com