Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Urbaningrum: 2 Poros Pilpres 2024 Sulit Direalisasikan

Kompas.com - 28/09/2023, 12:30 WIB
Oryza Pasaribu,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANGSIDIMPUAN, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, menilai dua poros Pilpres 2024 sulit direalisasikan.

Anas mengatakan, ada kecenderungan untuk tiga poros yang sudah terbentuk dan tinggal finalisasi.

"Sebetulnya teoritik itu kan potensial muncul 4 poros. Jadi kalau partai-partai dan pimpinan-pimpinan partai dalam kondisi yang fit secara politik semua, itu sebetulnya potensial muncul 4 poros," ujar Anas ketika ditemui saat menghadiri kegiatan Milad ke 57 KAHMI di Kota Padangsidimpuan, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Harta Ganjar Rp 13 M, Sebut Pembiayaan Pilpres Dilakukan Bersama-sama Partai

"Tetapi kan ada sebagian partai dan pimpinannya yang tidak fit secara politik kondisinya, karena itu kesulitan menerjemahkan kemandirian politiknya," lanjut Anas.

Menurut Anas, kecenderungan untuk tiga poros lebih kuat daripada empat poros atau dua poros. Ia menilai, dua poros mungkin, tetapi relatif sulit, karena sekarang titik pusat pada tiga poros itu sudah hampir terbentuk.

"Dua poros mungkin, tetapi menurut saya relatif sulit, karena sekarang titik pusat pada 3 poros itu sudah hampir terbentuk. tinggal finalisasi saja," kata Anas.

Baca juga: Anas Urbaningrum: Saya Bisa Baca Arah Politik Demokrat...

Anas menilai, isu dua poros merupakan bagian dari gimik politik. Ia mengatakan, isu ini sulit direalisasikan karena membutuhkan kesepakatan dari banyak pihak.

"Dan untuk isu dua poros, itu bagian dari gimik politik, dan relatif sulit untuk direalisasikan," ucap Anas.

Dinamika pemilu 2024 masih terkendali

Anas Urbaningrum menilai dinamika politik menjelang Pemilu 2024 masih dalam taraf wajar. Ia mengatakan, tidak ada ketegangan politik yang serius hingga saat ini. 

"Sejauh ini, terkait dengan Pemilu dinamikanya menurut saya masih pada taraf panas yang wajar, tidak ada panas yang menimbulkan ketegangan politik yang serius," ujar Anas.

Suhu politik menjelang Pemilu 2024 jauh lebih terkelola dan terkendali dibanding menjelang Pemilu 2019.

Ia menilai, ketegangan politik yang nyata seperti pada Pemilu 2019 tidak terjadi pada saat ini. 

"Kalaupun ada apa gesekan-gesekan politik, gesekan-gesekan kepentingan, itu masih pada taraf ya semacam bunga-bunga politik lah, tidak mengganggu konstruksi dari stabilitas politik demokrasi secara keseluruhan," kata Anas. 

Menurut Anas, dinamika politik yang lebih menonjol menjelang Pemilu 2024 adalah tarikan-tarikan kepentingan dalam pembentukan koalisi. Hampir tidak ada pola yang baku dalam pembentukan koalisi. 

"Jadi setiap partai punya potensi untuk geser-geser tempat, geser-geser kamar, ya karena hampir tidak ada pola yang baku," ungkapnya. 

Anas menilai, pola koalisi yang dibentuk lebih didorong oleh kepentingan politik daripada ideologi atau platform politik. 

"Pola yang baku itu maksud saya adalah pertemuan ideologi dan platform politik. Garis besar perjuangan di pola koalisinya, lebih kuat pola koalisi yang ditarik oleh utamanya elemen kepentingan kepentingan Pemilu 2024 yang tampak sekali hidup," ucapnya. 

Anas berharap, dinamika politik yang terjadi menjelang Pemilu 2024 tetap berjalan dengan wajar dan tidak menimbulkan ketegangan. Pemilu dapat berjalan dengan lancar dan demokratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com