Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan di Krayan Timur Terendam Banjir, Evakuasi Jenazah Bayi Terpaksa Pakai Drum Plastik

Kompas.com - 20/09/2023, 20:05 WIB
Robertus Belarminus,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Jembatan Rurum Do' di wilayah Long Umung, Krayan Timur, Nunukan, Kalimantan Utara, teredam banjir akibat meluapnya Sungai Lutut, Rabu (20/9/2023).

Salah satu warga RT 001 Long Umung, Rusli R Labo mengatakan, akibat jembatan terendam banjir, jenazah seorang bayi terpaksa dimuat dalam drum plastik saat menyeberangi sungai yang permukaan airnya sedang naik itu.

Rusli menuturkan, jenazah bayi itu merupakan warga Desa Wa Yagung, salah satu desa yang masih terisolir di Krayan Timur.

Bayi tersebut baru saja tiba di Krayan Timur setelah meninggal dalam pengobatan di Tarakan.

Baca juga: Ratusan Ribu Botol Plastik Bekas Masuk Nunukan Kaltara, Sebagian Diimpor dari Malaysia

"Tadi evakuasinya jenazah bayi yang meninggal di Tarakan itu pakai drum plastik, karena Jembatan Rurum Do terendam banjir. Ibunya juga itu harus sampai digendong sama warga. Sebenarnya dia bukan warga sini, tapi warga Desa Wa Yagung. Jadi, dari sini baru nanti dibawa ke Wa Yagung," kata Rusli, saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Kondisi Jembatan Rurum Do' saat ini menjadi miring diduga terkena arus air sungai yang deras. 

Warga Long Umung sementara ini belum dapat menggunakan jembatan tersebut untuk beraktivitas. Mereka khawatir dengan kondisi jembatan yang berubah miring. 

Jembatan ini merupakan satu-satunya akses bagi warga Long Umung untuk menuju ke Long Bawan.

"Yang khawatir ini masih diguyur hujan, khawatir air masih akan naik, atau jembatan semakin parah. Kalau sekarang jembatannya sudah miring. Padahal, ini satu-satunya jembatan dari Long Umung untuk ke Long Bawan," ujar Rusli. 

Warga berharap, hujan dapat mereda dan banjir bisa segera surut.

Namun, jika hingga Kamis (21/9/2023) air belum surut, anak-anak terancam tidak bisa berangkat ke sekolah dan petani juga tidak bisa pergi ke sawah.

Baca juga: Kecewa Harga Rumput Laut Tak Kunjung Naik, Sejumlah Pemukat di Nunukan Buang Rumput Laut

 

Sementara untuk menyeberangi Sungai Lutut yang sedang meningkat permukaan airnya itu hanya ada perahu kecil yang biasa digunakan warga ke sawah, yang tidak aman digunakan saat kondisi banjir seperti itu.

Belum ada perahu karet atau bantuan perahu baik dari BPBD atau pemerintah daerah setempat ke lokasi. 

"Kalau banjir begini jadi satu-satunya, mau enggak mau berenang, itu pun berenangnya harus pegangan di tali, karena arusnya deras. Ada perahu kecil yang biasa dipakai ke sawah, tapi itu berisiko betul," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com