Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Wanita Jepang yang Dimakamkan di Kerkhof Pangkalpinang, Berawal dari PSK

Kompas.com - 19/09/2023, 22:10 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Kota Pangkalpinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru saja memperingati hari jadi ke-266.

Sebagai salah satu kota pelabuhan tertua di Pantai Timur Sumatera, Pangkalpinang memiliki banyak situs sejarah warisan Belanda. Salah satunya makam orang-orang Belanda atau kerkhof yang masih terjaga hingga saat ini.

Salah satu yang unik dari kerkhof ini adalah keberadaan sejumlah makam wanita asal Jepang.

Baca juga: 12 Wanita Muda Dipekerjakan sebagai PSK, IRT Menyambi Jadi Muncikari Ditangkap

Sedikitnya terdapat sepuluh makam wanita Jepang. Makam itu ditandai dengan nama-nama khas Jepang yang tertera pada batu nisan.

Namun seiring perjalanan waktu, sebagian tulisan pada makam mulai memudar dan tidak terbaca lagi.

Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian mengatakan, wanita-wanita asal Jepang diperkirakan masuk ke Bangka seiring kolonisasi Belanda pada abad ke-18.

Wanita yang diyakini berparas cantik itu diduga berasal dari wilayah selatan Jepang yang daerahnya miskin.

Para wanita tersebut kemudian dibawa ke Hindia Belanda sebagai Karayuki San atau penjaja seks komersial (PSK).

"Diperkirakan masuk dari Singapura, kemudian menyebar ke Medan, Palembang, Batavia, Bangka dan Surabaya," kata Elvian kepada Kompas.com di Pangkalpinang, Selasa (19/9/2023).

Elvian mengungkapkan, keberadaan PSK dari luar negeri erat kaitannya dengan perekonomian daerah karena Bangka memiliki tambang timah.

PSK asal Jepang tersebut diminati para lelaki hidung belang karena mereka memang sudah dipersiapkan untuk menghibur.

Karena pelanggannya kebanyakan orang Eropa berkulit putih, maka istilah hidung belang kerap juga disebut pria hidung putih.

"Orang Eropa yang ada di Bangka berasal dari berbagai negara dan untuk penyebutannya sering disebut dengan bangsa asing kulit putih dan yang laki-laki disebut pria berhidung putih," ujar Elvian.

"Pada awalnya status sosial orang Jepang dikelompokan kelas dua bersama orang Arab, China dan timur asing lainnya. Kemudian pada 1898, status hukum orang Jepang disamakan dengan Belanda."

Dengan adanya penyetaraan status orang Jepang dengan Belanda, maka gengsi dan kehidupan sosial mereka juga disamakan. Termasuk juga adanya hak untuk dimakamkan di tempat yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com