Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brievenbus di Kawasan Kota Tua Gorontalo yang Menarik Wisatawan Mancanegara

Kompas.com - 17/09/2023, 06:30 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Brievenbus (bus surat) peninggalan era Pemerintah Hindia Belanda masih berdiri di tepi jalan utama Kota Gorontalo tepat di depan bangunan kantor pos. Warnanya oranye, sama dengan warna pagar besi yang berada di sampingnya.

Di era sekarang, tidak banyak generasi yang mengenali struktur yang terbuat dari besi tebal ini.

Zaman telah berubah, nyaris tidak ada lagi orang berkirim surat melalui kantor pos, apalagi memasukkan selembar surat  ke bus surat besi ini. Namun brievenbus ini tetap kokoh melewati perubahan zaman.

“Saat kami membawa 4 wisatawan asal Belanda berkeliling kota tua, 2 oarng dewasa dan 2 remaja, yang justru menunjukkan ketertarikan pada bus surat ini adalah 2 remaja yang berumur belasan tahun,” kata Mukmin Bady yang biasa disapa Mimin seorang pemandu wisata di Kota Gorontalo, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Memanfaatkan Jasa Fotografer Jalanan untuk Dapat Foto Keren di Kota Tua Bandung

Selain mendengar penjelasan pemandu wisata, sesekali dua remaja asal negeri kincir angin ini bertanya pada orang ibunya tentang korespondesi di masa lalu, bagaimana orang berkomunikasi dengan menuliskan pesan melalui selembar surat.

“Jadi surat ini dimasukkan ke lubang besi ini?” kata salah seorang remaja tersebut, wajahnya serius menunjukkan mimik keheranan.

Ia berusaha mengintip lubang surat di sisi kanan dan kiri bus surat ini, namun ia hanya mendapati celah sempit yang pas untuk sebuah surat saja.

“Pada jam tertentu petugas akan membuka bus surat ini untuk dibawa ke kantornya, menyortirnya dan mengirimkan ke alamat yang tertulis di bagain depan surat,” ujar Mimin Badu kepada wisatawan yang dipandunya.

Dari Kota Gorontalo inilah surat-surat ini dikirim ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke negeri Belanda. Perjalanan sepucuk surat ini berawal dari bus surat tua yang masih kokoh menghias Kota Gorontalo.

Surat yang berisi kabar berita di negeri tropis, kerinduan, hingga informasi penting dikirim melalui kantor pos ini.

“Pada masanya kantor pos adalah instansi vital dan stratregis, siapa yang menguasai bangunan ini merekah yang berkuasa. Pada saat pergolakan kemerdekaan tahun 1942 kantor ini menjadi sasaran utama para pejuang, mereka merebutnya,” ujar Mimin.

Baca juga: Sejarah Kota Tua Ampenan, Ibu Kota Sebelum Mataram dan Saksi Pulau Lombok Bagian Keresidenan Bali

Saling berkirim surat melalui pos adalah cara berkomunikasi yang lazim pada masanya, sebelum ditemukan teknologi telepon seluler, orang-orang saling berkirim kabar melalui surat, bahkan mahasiswa atau pelajar waktu itu mendapat kiriman uang pun melalui wesel pos, sebuah produk pengiriman uang dari jasa pos yang memakan waktu berhari-hari.

Blanko wesel pos ini berupa selembar kertas yang agak tebal, pengirim uang harus mengisi nama dan alamat pengirim, juga penerima uang, besaran uang kiriman dan ada kolom yang dapat dimanfaatkan untuk menulis pesan.

Wesel pos ini tidak dibungkus dalam amplop, sehingga terlihat siapa pengirim, penerima dan jumlah uang kiriman, termasuk kabar yang tertulis.

“Kalau wesel pos tidak dimasukkan ke bus surat, karena uang tunai yang akan dikirim harus diserahkan langsung ke petugas pos di loket,” ujar Mimin Badu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com