KOMPAS.com - Salah satu sekolah dasar di Kota Padang, Sumatera Barat yang telah tutup didapati masih memiliki rekening aktif.
Sekolah itu adalah SDN 19 Belakang Tangsi yang berlokasi di Kecamatan Padang Barat. Sekolah ini sudah tutup sejak 2019 lalu.
Adapun temuan tersebut berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2022 terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Berdasarkan audit itu, BPK menemukan adanya aliran dana BOS ke rekening sekolah. Padahal sekolah itu sudah tidak beroperasi lagi.
Baca juga: Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Padang Meningkat, Didominasi Kekerasan Verbal
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova mengatakan, pihaknya telah menangani persoalan ini.
"Rekeningnya sudah kami tutup," kata Yopi, Minggu (10/9/2023).
Dia menyebut penutupan dilakukan di Bank Nagari Pasar Raya pada tanggal 17 Juli 2023. Saat penutupan rekening itu berisi saldo sebesar Rp10 juta lebih.
"Seluruh saldonya sudah disetor ke kas daerah (Kasda) sesuai permintaan BPK," ujarnya.
Yopi menjelaskan SDN 19 Belakang Tangsi ditutup pada 8 September 2019 karena kekurangan murid. Sekolah yang saat itu memiliki 32 siswa tersebut kemudian dilebur dengan sekolah lain.
Kepala SDN 11 Belakang Tangsi, Sulistiani membenarkan SDN 19 ditutup sejak sebelum Covid-19 yakni pada tahun 2019.
"Penyebabnya siswanya sedikit, digrouping (digabungkan) jadi SDN 11," ujar Sulistiani, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Konsolidasi dengan PBB di Padang, Prabowo Disambut Ribuan Pendukungnya di Bandara Minangkabau
Saat ini SDN 11 Belakang Tangsi mempunyai 301 orang siswa. Jumlah ini merupakan siswa-siswa dari lima sekolah, yakni SDN 01, SDN 07, SDN 19, SDN 17, dan SDN 11.
Lima sekolah tersebut digabung menjadi satu sekolah sekak Juli 2023.
"Terhitung sejak Juli 2023 ini berdiri SD 11 ini," ujar Suliasti.
Suliasti mengatakan sesuai pernyataan Disdikbud Padang, rekening atas sekolah tersebut sudah ditutup.