Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

625 Desa di Jateng Kekeringan, BPBD Gelontorkan 20 Juta Liter Air Bersih

Kompas.com - 09/09/2023, 13:23 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 625 Desa di Jawa Tengah (Jateng) mengalami kekeringan akibat fenomena el nino. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng telah menggelontorkan 20.841.000 liter air bersih untuk warga terdampak.

Bantuan 20 juta liter air itu dibagikan ke 32 kabupaten/kota terdampak kekeringan sepanjang Mei hingga 6 September 2023.

Kabid Kedaruratan BPBD Jateng, Muhamad Chomsul menyampaikan daerah terdampak di 32 kabupaten/kota itu tersebar di 220 kecamatan atau 625 desa. Kondisi kekeringan terparah dialami Kabupaten Blora dengan jumlah 110 desa.

Baca juga: 71.653 Jiwa Terdampak Kekeringan di Sumbawa, Penyaluran Air Bersih Terkendala Kondisi Geografis

“Jumlah desa terdampak kekeringan tertinggi di Jateng adalah Blora 110 desa, Grobogan 90 desa, Demak 40 desa, dan Pati 35 desa,” tutur Chomsul kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).

Sementara distribusi air bersih terbanyak disalurkan untuk kabupaten paling terdampak. Diantaranya Blora, Grobogan, Sragen, Klaten, dan Cilacap.

“Total dropping air Tertinggi adalah Blora 2.430.000 liter, Grobogan 2.151.000 liter, Sragen 1.929.000 liter, Klaten 1.405.000 liter, dan Cilacap 1.391.500 liter. Total dropping di 32 kabupaten kota 20.841 liter per 6 September,” lanjutnya.

Lebih lanjut, BPBD Jateng telah menyiapkan 490.000 liter untuk membantu kebutuhan penyaluran air yang dilakukan BPBD kabupaten/kota masing-masing. Kini masih tersisa 395.000 liter yang masih bisa disalurkan.

Di samping BPBD kabupaten/kota, pemenuhan kebutuhan air bersih di daerah terdampak juga dilakukan oleh CSR, Banmas, atau PMI dengan total 5.101.500 liter. Kemudian dari BBWS dan Polri menyumbang sebanyak 413.500 liter.

Terpisah, Pj Gubernur Jateng nana Sudjana juga telah meminta BPBD untuk mengkoordinasikan instansi terkait dalam menangani kebakaran dan kekeringan.

Di samping itu, bupati/walikota juga diminta bersiap siaga menghadapi kekeringan dan kebakaran yang berpotensi terjadi di daerahnya masing-masing.

"Beberapa kejadian kebakaran di kita sudah mampu kita atasi. Jadi saat ini tidak ada lagi kebakaran di wilayah kita. Tinggal ke depan kita mengantisipasi dengan perlunya bantuan bantuan kepada masyarakat, dan kekeringan," kata Nana usai rapat di kantornya, Kamis (7/9/2023) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com