Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandawara Group Datang ke Semarang, Bersihkan Muara Sungai BKT Semarang Habiskan hingga 900 Karung dan Trashbag

Kompas.com - 03/09/2023, 12:58 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Komunitas pemuda peduli lingkungan asal Bandung, Pandawara Group, mendatangi Kota Lumpia untuk membersihkan sampah di muara sungai Banjir Kanal Timur (BKT), tepatnya di kawasan pesisir Tambakrejo, Tanjung Mas, Kota Semarang, Sabtu (2/9/2023).

Sejak pagi, komunitas yang beranggotakan 5 orang, di antaranya, Rafly Pasya, Agung Permana, Rifki Sa'dulah, Muchamad Ikhsan, dan Gilang Rahma itu sudah bersiap untuk terjun ke muara yang berada di ujung pesisir Tambakrejo.

Tak hanya itu, ratusan masyarakat yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, komunitas, aktivis lingkungan, hingga pemerintah juga memadati kawasan pesisir satu ini.

Baca juga: Pandawara Group Terus Putar Otak untuk Sadarkan Warga soal Kebersihan Lingkungan

Menggunakan sarung tangan, membawa trashbag, dan berjejer rapi di muara sungai BKT kawasan Tambakrejo, mereka tampak semangat untuk memunguti sampah dan berestafet.

Hebatnya, aksi dalam Coastal Clean Up ini berhasil mengangkut sampah hingga sekitar 600 karung, 300 trashbag, dan dibantu oleh 5 truk pengangkut sampah.

Salah satu anggota Pandawara Group, Gilang Rahma, mengatakan, kawasan Tambakrejo memiliki tumpukan sampah organik maupun anorganik di sepanjang muara sungai.

"Disini itu terjadi penumpukan sampah, selain sampah organik ada juga anorganik. Dan seperti yang kita tahu, bahayanya sampah plastik jika memadati muara sungai," ucap Gilang saat ditemui Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Setelah Diviralkan Pandawara Group, Warga Ramai-ramai Bersihkan Sungai Cikeruh

Bahkan, imbuh Gilang, dia sempat menemukan beberapa sampah aneh, seperti kasur, bantal, hingga limbah rumah tangga.

Meski demikian, Gilang menyebut, kondisi sampah di Kawasan Pesisir Tambakrejo ini tidak terlalu parah dibanding kondisi di daerah lain.

"Ini salah satu tempat yang tidak terlalu parah. Karena masih didominasi oleh sampah organik. Tempat yang menurut kita parah itu kalau memang didominasi dengan sampah yang plastik atau sterofoam," tutur dia.

Dengan demikian, selama proses membersihkan sungai itu dirinya bersama ratusan masyarakat membedakan tempat antara sampah organik maupun anorganik.

"Jadi kita pisahin, kalau sampah anorganik, kita langsung bungkus pakai karung. Tadi masih ada sebagian sampah organik, kayu-kayu yang masih kita tinggalin di lokasi pembersihan," ucap Gilang.

Dengan adanya aksi kebersihan semacam ini, Gilang berharap, masyarakat sekitar, khususnya Kota Semarang dapat lebih cinta dan peduli dengan lingkungan.

Dirinya menyebut, salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan memilah sampah di rumah.

"Karena kita lebih gampang memilih dan memilah sampah di rumah, daripada membersihkan di tempat seperti ini. Ayo, kita bersihin bumi sebelum yang dibersihin bumi," tutur Gilang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Regional
4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

Regional
Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Regional
Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Regional
Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Regional
Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com