Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Pekan, 3 Penambang Timah Laut di Babel Tewas Kecelakaan

Kompas.com - 02/09/2023, 13:21 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga penambang timah inkonvensional (TI) atau tambang tradisional jenis ponton apung di Kepulauan Bangka Belitung dilaporkan tewas.

Kecelakaan kerja saat menambang di laut itu terjadi beruntun dalam kurun dua pekan terakhir.

Baca juga: Pria Asal Lampung Tewas Terjatuh Saat Perbaiki Mesin Tambang Timah Laut

Korban pertama bernama Patra, tewas tertimbun longsoran saat menambang dengan cara menyelam di Laut Sukadamai, Toboali, Bangka Selatan, Minggu (13/8/2023).

Peristiwa nahas itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, korban sedang bekerja pada Ponton Isap Produksi (PIP) bersama sejumlah rekannya.

Korban yang berhasil ditemukan pada hari yang sama sempat dibawa ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tidak tertolong.

Selanjutnya di kawasan yang sama, Sahril (24) hilang tenggelam saat mengejar speedboat yang lepas dari tambatan di ponton tambang.

Korban yang berasal dari Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan ditemukan tewas pada Rabu (23/8/2023).

"Penemuan jasad korban sekitar 20 mil laut dari lokasi kejadian awal," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa. 

Insiden kecelakaan yang merenggut nyawa Sahril terjadi pada Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Pada malam hari itu korban mendatangi salah satu ponton, namun kemudian speedboat yang ditambatkan terlepas.

Korban nekat melompat ke laut untuk mengejar speedboat meskipun sempat diingatkan saudaranya yang bekerja di lokasi kejadian. Para pekerja ponton langsung melakukan pencarian pada malam itu juga, namun tidak berhasil menemukan korban.

Selanjutnya korban ketiga yakni penambang timah ponton apung bernama M Teguh (25). Ia ditemukan tewas tenggelam di perairan laut Tanjung Ru, Kecamatan Parit Tiga, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (1/9/2023).

Dua hari sebelumnya, Teguh dilaporkan hilang saat memperbaiki mesin ponton jenis tambang inkonvensional (TI) rajuk. Jasad pria asal Lampung itu pertama kali ditemukan nelayan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat.

Baca juga: KIP Timah Karam di Bangka, HNSI: Segera Atasi Dampak Lingkungannya

Komandan Pos SAR Mentok, Sufani mengatakan, jasad Teguh ditemukan mengapung sekitar 200 meter dari lokasi kejadian awal. Saat ditemukan, jasad dalam keadaan utuh mengenakan pakaian lengkap.

"Ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh nelayan yang memang ikut dalam tim pencarian gabungan," kata Sufani pada awak media, Jumat.

Teguh mengalami kecelakaan kerja di laut saat memperbaiki mesin ponton yang rusak. Diduga Teguh terjatuh karena ponton yang dinaikinya bergoyang dihempas ombak besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com