Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Wonogiri Dikeroyok gara-gara "Caption" di Video Kostum Tim Voli

Kompas.com - 01/09/2023, 13:43 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AD, warga Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi korban pengeroyokan sejumlah warga di depan rumah Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono.

Gara-garanya, pemuda itu mengunggah video sekaligus memberikan komentar kostum tim bola voli asal desanya yang diduga memancing kemarahan tim lawan dari desa lain.

Baca juga: Diduga Dimutasi gara-gara Unggahan Nasi Goreng, Ini Tanggapan Eks Camat Gajahmungkur Semarang

Pria berinisial AD yang dihubungi Kompas.com, Jumat (1/9/2023) menceritakan kronologi dan unggahan yang membuatnya dikeroyok sejumlah pemuda.

“Jadi awalnya ada postingan sekitar tanggal 8 Agustus ada pertandingan final tim A dan tim B (lawan main berasal dari desa lain). Tim A itu tim saya menggunakan pakaian (kostum) SD. Sementara tim B itu memilih WO alias tidak mau masuk lapangan karena merasa dilecehkan (lawan mainnya) memakain kostum SD tersebut. Namun persoalan itu sudah diselesaikan di pendopo kecamatan dan tidak ada masalah atau hal-hal lain. Intinya sudah selesai,” ujar AD.


Dua pekan kemudian, kata AD, sekitar tanggal 18 Agustus 2023, timnya mengikuti pertandingan di kecamatan yang berbeda bersama dengan tim yang berbeda.

Saat itu timnya tetap memakai kostum seragam SD. Namun saat itu tim lawan tidak mempermasalahkan dan tetap main melawan timnya.

Setelah selesai permainan, AD lalu membuat akun TikTok dengan nama bakul voly. Tujuan pembuatan akun itu hanya ingin berbagi kemengan tim sekaligus menghibur warga TikTok khususnya pecinta bola voli.

“Tim lawan juga banyak yang beranggapan kostumnya (kostum SD) itu ide yang kreatif dan juga menarik,” jelas AD.

Baca juga: Unggahan Viral Camat Gajahmungkur Diduga Dimutasi gara-gara Nasi Goreng, Wali Kota Semarang: Mutasi Hal Biasa

Setelah akun jadi, AD lalu mengunggah video timnya mengenakan kostum SD yang sementara persiapan dengan durasi 11 detik. Dalam video itu, AD memberikan caption "anggur merah intisari, lawan anak SD jangan lari".

“Akhirnya saya membuat akun TikTok bakul volley itu kemudian saya naikkan media sosial ada tulisannya Anggur Merah Intisari, Lawan Anak SD Jangan Lari. Itu sudah beberapa kali posting. Yang sebelumnya ada postingan juga tidak ada masalah. Postingan saya yang kedua menanyakan kepada warga TikTok apakah seragam SD ini menghina lawan. Akhirnya warga tiktok malah pada antusias dengan postingan saya dan banyak mendukung dan menanyakan buatnya di mana,” kata AD.

Ia menduga unggahan video itu membuat pihak lain tersinggung lantaran tidak suka dengan kostum SD yang dikenakan timnya. Hal itu terlihat adanya beberapa warganet yang berkomentar intinya mengajak berkelahi.

"Mungkin ada pihak yang merasa panas karena tidak suka kostum itu. Jadi ada beberapa oknum yang komentar di kolom komentar saya mengajak pelemasan itu artinya menantang gelut (berkelahi). Akhirnya saya tanggapi pakai akun pribadi dan sudah saya DM bahwa itu tidak ada urusan volley (turnamen sebelumnya),” jelas AD.

Ditanya unggahannya itu sengaja menyindir lawan mainnya yang WO, AD membantahnya. Pasalnya persoalan itu sudah diselesaikan di kecamatan.

“Sangat tidak (menyindir). Kan sudah diselesaikan dan tidak ada hubungan karena tidak menyebut nama atau daerah. Justru saya berbagi kepada warga tiktokTiktok kan bukan milik daerah tertentu. Terkecuali saya nyebut nama ataupun daerah,” ungkap AD.


Usai mengunggah video dan caption tanggapan, AD menceritakan, pada Jumat (25/8/2023) malam sekitar pukul 22.00 WIB ia didatangi dua orang tak dikenal dan satu orang yang dikenal dengan mengetuk pintu dan jendelanya dengan keras.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com