SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terserang penyakit diare saat memasuki musim kemarau sejak Juni 2023 yang berjumlah 21.059 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam mengatakan, ketersediaan air bersih di Kota Lumpia menipis. Hal itu mengakibatkan air yang dikonsumsi belum tentu steril atau bersih.
Baca juga: Lumajang Subsidi 75 Persen Biaya Pasang PDAM Atasi Krisis Air Bersih
"Kita imbau warga untuk melakukan sampling sebelum konsumsi air," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023).
Dia juga meminta kepada warga untuk dapat memastikan jika air yang dikonsumsi tersebut tidak mengandung bakteri E. colli yang bisa menyebabkan penyakit diare.
"E. colli akan menyebabkan diare," kata dia.
Berdasarkan data DKK Semarang, angka kasus diare di Kota Semarang sepanjang tahun 2022 dan 2021 berturut-turut 32.488 kasus dan 21.765 kasus. Kemudian, dari awal tahun sampai Juli 2023 tercatat ada total 21.059 kasus diare di Kota Semarang.
"Sedangkan, pada 2022 jumlah temuan kasus diare di Kota Semarang pada Juli sebanyak 2.788 kasus, pada Juni sebanyak 3.111 kasus, dan pada Mei sebanyak 2.717 kasus," paparnya.
Meski demikian, warga tak perlu khawatir karena penyakit diare bisa disembuhkan secara mandiri dengan minuman oralit.
"Caranya itu air dengan garamnya 1 sendok dan gulanya ujung sendok saja," ujarnya.
Baca juga: Ribuan Tangki Air Bersih Disalurkan untuk 7.000 KK di Gunungkidul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.