Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tangki Air Bersih Disalurkan untuk 7.000 KK di Gunungkidul

Kompas.com - 31/08/2023, 08:32 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat sebanyak 1.338 tangki air bersih sudah disalurkan ke masyarakat. Pemerintah mengeklaim ketersediaan air sudah mencapai 89 persen. 

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan, 1.338 tangki air bersih ini disalurkan ke 11 kapanewon.

Baca juga: Hindari Satpam Pasang Traffic Cone, Pengendara Motor Tertabrak Truk di Gunungkidul

 

Adapun perinciannya, 11 kapanewon menyalurkan mandiri sebanyak 1.196 tangki, dan BPBD 110 tangki, untuk sisanya 32 tangki berasal dari swasta atau donatur. 

"Dari laporan yang masuk, ribuan tangki yang disalurkan ini sudah menyentuh 7.402 kepala keluarga di 11 kapanewon," kata Purwono di sela Apel Siaga Darurat Kekeringan yang digelar di Lapangan Kasatriyan, Rabu (30/8/2023). 

Dikatakannya, BPBD Gunungkidul telah menyiapkan droping air bersih kurang lebih sebanyak 800 tangki air, belum ditambah tangki dari 11 kapanewon.

Diperkirakan anggaran droping air bersih akan sampai akhir September atau awal Oktober. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan sejak awal Agustus ini.

Jika nanti anggaran habis dan masih membutuhkan droping air maka bisa menggunakan belanja tidak terduga.  

"Sejauh ini masih mencukupi. Saat ini 11 kapanewon dan 7.000 KK terdampak kekeringan,," kata Purwono.

Baca juga: Jalur Utama ke Gunungkidul Diperbaiki, Wisatawan Diimbau Lewat Jalur Alternatif

Pemkab Gunungkidul menggelar Apel Gelar Pasukan Siaga Darurat Bencana Kekeringan yang diikuti berbagai unsur dan organisasi masyarakat di Wonosari, Rabu (30/8/2023)

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, apel agar sinergi antarlembaga termasuk masyarakat diperlukan guna mengantisipasi potensi dampak kekeringan.

Apalagi potensi kekeringan berdampak pada sektor pertanian dan peternakan.  

"Di tahun 2023 ini kecukupan air di Gunungkidul ini sudah mencapai 89 persen," kata Sunaryanta. 

Bupati meminta agar masyarakat tetap tenang, karena pemerintah bersama semua pihak sudah siap siaga untuk membantu. Selain itu, pemerintah terus berupaya mencari titik sumber air. 

Salah satunya Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Total anggaran pembangunan Pamsimas untuk 6 kalurahan mencapai Rp 2,4 miliar.

Tahap pertama di 3 wilayah sudah diresmikan dan tahap kedua di 3 wilayah saat ini juga sudah diresmikan. Setiap Pamsimas dianggarkan Rp 400 juta.  

Sunaryanta mengatakan, kondisi geografis Gunungkidul membuat pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengintervensi masalah air bersih.

Namun, sinergi antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat permasalahan air bersih di Gunungkidul dapat teratasi.

 "Karena ini berbasis masyarakat saya minta dikelola oleh pemerintah, dimanfaatkan oleh masyarakat dan diawasi oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Bupati Sunaryanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com