UNGARAN, KOMPAS.com - Kekeringan di Kabupaten Semarang kian meluas. Ribuan warga yang terdampak hanya bisa mengandalkan bantuan dropping air bersih dari sejumlah pihak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Desa yang mengalami kekeringan di antaranya Gogodalem dan Sambirejo (Kecamatan Bringin), Kalikayen (Ungaran Timur), Kemitir (Sumowono). Selanjutnya Tajuk (Getasan), Semowo (Pabelan), dan Plumutan (Bancak).
Baca juga: Warga Kampung Warung Cina Alami Kekeringan, Terpaksa Sedot Air Sungai yang Terkontaminasi Limbah
"Dropping air sudah diterima 3.261 KK sebagai penerima manfaat dengan jumlah jiwa sebanyak 7.623," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Juwair Suntara, Senin (21/8/2023) di Desa Kalikayen Kecamatan Ungaran Timur.
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, pihaknya telah menyiapkan solusi jangka pendek guna mengantisipasi krisis air bersih di Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur.
"Sumur warga sudah hampir empat bulan mengering, mereka setidaknya butuh droping 10 tangki air bersih setiap minggu," jelasnya.
Menurut Ngesti, Pemkab Semarang juga akan mengerahkan bantuan air bersih dari pihak swasta.
"Gotong royong ini akan dioptimalkan. Karena itu saya minta warga juga mengirit-irit air, jangan berebut, dan pembagian dilakukan secara adil merata diatur perangkat desa," paparnya.
Selain solusi jangka pendek, juga dirancang solusi jangka menengah dan panjang untuk mengatasi problem kekeringan yang selalu terjadi setiap musim kemarau.
"Upayanya memanfaatkan air Sungai Gede yang berjarak 1,5 kilometer. Nanti bersama pemerintah desa dan provinsi, kita diskusikan," jelasnya.
Seorang warga, Muntamah mengatakan kekeringan sudah terjadi selama empat bulan.
"Air dari Sungai Gede seudah menyusut, kalau ambil disana lumayan jauh. Sehingga air di Sungai Gede hanya untuk mencuci pakaian. Kalau untuk masak dan minum, pakai air bersih dari dropping," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.