Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 4 Tahun di Banjarmasin Dianiaya Guru PAUD-nya, Korban Trauma hingga Mengamuk Luar Biasa

Kompas.com - 04/08/2023, 17:17 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan terhadap anak berinisial L (4) yang duduk di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih ditangani Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kasus penganiayaan itu terjadi lima bulan lalu yang diduga dilakukan oleh guru korban sendiri. Atas kejadian itu, orangtua korban melapor ke polisi.

Lima bulan berlalu, korban masih mengalami trauma yang mendalam.

Baca juga: 2 Warga Lombok Timur Korban TPPO dan Disiksa di Libya Lapor Polisi

Riska ibu korban mengatakan, dia sempat kembali menyekolahkan anaknya. Namun jika sudah di lingkungan sekolah, korban mengamuk hingga tantrum luar biasa.

"Anak kami sempat disekolahkan. Tapi L tantrum luar biasa, setiap hari tantrum sampai merobohkan pagar, masuk-masuk ke kolong meja, marah, bahkan ngamuk," ungkap Riska dalam keterangannya yang diterima, Jumat (4/8/2023).

Karena kondisi tersebut, L untuk sementara tak lagi bersekolah. Guru menyarankan agar L dibawa ke psikolog atau psikiator untuk menghilangkan traumanya.

"Karena masih trauma, hingga saat ini anak kami tidak berani masuk sekolah," singkatnya.

Atas kejadian yang menimpa L, Riska mempercayakan kepada pihak kepolisian untuk menangani proses hukumnya.

Riska berharap ada keadilan yang didapatkan dan pelaku yang menganiaya anaknya bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga: Sebelum Tewas Dibakar Bocah SD dan SMP, ODGJ di Banten 3 Hari Diikat dan Disiksa

"Karena ini sudah proses hukum, semuanya kami serahkan kepada kepolisian, semoga kami mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya," harapnya.

Sementara itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel sudah melakukan gelar perkara.

Bahkan perkara ini telah dinaikkan statusnya ke penyidikan.

Baca juga: Trauma Bocah 9 Tahun di Padang Pariaman, Takut Bertemu Sang Ibu Usai Disiksa dan Alami Luka-luka

"Kami sudah gelar perkara hari Selasa, untuk dinaikkan ke penyidikan," ucap Kepala Unit PPA Polda Kalsel, AKP Siti Rohayanti.

Siti juga menyatakan jika surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) juga sudah disampaikan kepada orangtua korban.

"Pelapor sudah menerima SP2HP atas perkembangan kasusnya. Dan kami sampaikan saat pertemuan di UPTD PPA Kalsel," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com