Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guci Keramik Kuno Diduga Peninggalan Masa Dinasti Tang Abad IX Ditemukan di Klaten

Kompas.com - 01/08/2023, 05:00 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) kembali ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (31/7/2023).

Jika sebelumnya ditemukan diduga gigi kerbau Jawa kuno, kali ini ditemukan sebuah guci keramik kuno.

Guci diduga peninggalan pada masa pemerintahan Dinasti Tang sekitar abad IX Masehi memiliki tinggi 29 sentimeter, lebar 28 sentimeter dan diameter 15 sentimeter.

Baca juga: Diduga Masih Ada Amunisi Peninggalan PD II di Perairan Cilacap, TNI AL Akan Lakukan Penyelaman

Guci tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Sardi yang sedang menggali tanah guna pembuatan batu bata merah.

"Guci tadi ditemukan jam 10 pagi di lahan pembuatan batu bata merah. Yang menemukan tadi namanya Pak Sardi," kata Pegiatan Cagar Budaya Kabupaten Klaten, Hari Wahyudi dikonfirmasi Kompas.com, Senin malam.

 

Firasat


Hari menceritakan, warga yang menemukan guci kuno sempat mendapat firasat. Penemu guci kuno ini tidak bisa tidur dan ingin pergi ke lokasi pembuatan batu batanya.

"Penemunya ini semacam mendapat firasat. Jadi malam Senin kemarin dia (penemu) tidak bisa tidur sampai jam 3 pagi. Bawaannya itu pengin datang ke tempat pembuatan batu bata merah," terang Hari.

Baca juga: Temuan Ribuan Amunisi di Cilacap, Diduga dari Kapal Induk AS USS Langley yang Diserang Pesawat Tempur Jepang

Menurut Hari, guci keramik kuno yang ditemukan di lahan pembuatan batu bata merah itu dahulunya digunakan untuk menyimpan arak atau minuman beralkohol.

"Jadi dari ukurannya yang agak besar ini diperkirakan dan umumnya itu untuk menyimpan arak atau minuman beralkohol pada zaman dulu," ungkap dia.

Selain guci kuno, di lokasi yang sama juga ditemukan sebuah mata tombak. Kondisinya sudah berkarat karena terpendam dalam tanah dalam waktu lama.


Temuan benda kuno objek diduga cagar budaya tersebut sementara disimpan di salah satu rumah milik warga Kropakan.

Rumah ini memang difungsikan untuk menyimpan benda kuno sesuai dengan petunjuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dikatakan Hari, lokasi temuan benda-benda kuno dahulunya merupakan permukiman pada masa Mataram Kuno.

"Dari hasil kajian BRIN di sana (Kropakan) tempat pemukiman pada masa Mataram Kuno di antara abad 8-10 Masehi," jelas Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Langar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Regional
Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Regional
Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Regional
Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Regional
Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Regional
Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com