Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Kajian Penurunan Tanah di Pekalongan, Ancaman Putusnya Akses Jalan hingga Ubah Mata Pencaharian Warga

Kompas.com - 30/07/2023, 22:59 WIB
Agie Permadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Badan Geologi melakukan pemantauan penurunan tanah di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah.

Fenomena ini ternyata dapat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat sekitar, mulai dari tertutupnya akses jalan, kerusakan bangunan, hingga ancaman mata pencaharian.

Tim Geologi di Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPPT) Stadion Hoegeng tengah menunjukan ukuran penurunan tanah salah satu patok yang telah dipasang sejak tahun 2020. Dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2020 - 2023 saja, Stadion Hoegeng mengalami penurunan tanah hingga 180 milimeter.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Tim Geologi di Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPPT) Stadion Hoegeng tengah menunjukan ukuran penurunan tanah salah satu patok yang telah dipasang sejak tahun 2020. Dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2020 - 2023 saja, Stadion Hoegeng mengalami penurunan tanah hingga 180 milimeter.

Badan Geologi telah membangun 10 Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPT) di Kota dan Kabupaten Pekalongan.

Baca juga: Meninjau Lokasi Penurunan Tanah di Pekalongan, dari Stadion Sepak Bola hingga Daerah Permukiman Terendam

Dari beberapa titik lokasi, beberapa di antaranya telah berdampak signifikan, seperti yang terjadi di Stadion Hoegeng yang dinilai salah satu penurunan tanah tertinggi di wilayah Pekalongan.

Dari data yang didapat Badan Geologi, sejak pemantauan yang dilakukan periode 2020 hingga 2023 dengan melakukan pengeboran teknis, Badan Geologi menilai penurunan tanah di Stadion Hoegeng telah mencapai 180 milimeter dalam kurun waktu tiga tahun itu.

Tim Geoligi di Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPPT) Stadion Hoegeng saat ini kembali melakukan pengeboran teknik dengan kedalaman hingga 300 meter. Rencana, pengeboran ini akan selesai hingga akhir tahun 2023. Dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2020 - 2023 saja, Stadion Hoegeng mengalami penurunan tanah hingga 180 milimeter.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Tim Geoligi di Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPPT) Stadion Hoegeng saat ini kembali melakukan pengeboran teknik dengan kedalaman hingga 300 meter. Rencana, pengeboran ini akan selesai hingga akhir tahun 2023. Dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2020 - 2023 saja, Stadion Hoegeng mengalami penurunan tanah hingga 180 milimeter.

"Dari data yang ada itu sudah 180 mm, itu tiga tahun, pertahun itu jatuhnya sekitar 55 mm," ucap Ketua Tim Infrastruktur Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi, William Pradana Solulu yang ditemui di lokasi pengeboran, Minggu (30/7/2023).

Penurunan tanah juga terjadi di daerah Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara. Wilayah yang awalnya difungsikan sebagai tambak dan permukiman warga, kini terendam air laut.

Air tersebut menggerus kediaman warga, sehingga tak sedikit warga yang mengungsi dan meninggalkan rumahnya. Air rob dan penurunan tanah memperparah keadaan lokasi itu.

Tim Geoligi di Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPPT) Stadion Hoegeng saat ini kembali melakukan pengeboran teknik dengan kedalaman hingga 300 meter. Rencana, pengeboran ini akan selesai hingga akhir tahun 2023. Dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2020 - 2023 saja, Stadion Hoegeng mengalami penurunan tanah hingga 180 milimeter.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Tim Geoligi di Stasiun Pengamatan Permukaan Tanah (SPPPT) Stadion Hoegeng saat ini kembali melakukan pengeboran teknik dengan kedalaman hingga 300 meter. Rencana, pengeboran ini akan selesai hingga akhir tahun 2023. Dalam kurun waktu tiga tahun dari tahun 2020 - 2023 saja, Stadion Hoegeng mengalami penurunan tanah hingga 180 milimeter.

Hingga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) bahkan membuat tanggul guna menahan air laut naik kedaratan.

Baca juga: Masjid Layur, Masjid Bersejarah di Kota Semarang yang Sebagian Bangunannya Hilang akibat Penurunan Tanah

Lokasi terendam di sekitar tanggul kini menjadi salah satu tempat warga untuk memancing ikan dengan alat pancing maupun dengan bantuan perahu.

"Dulunya tambak sekarang jadi pantai. Masih ada rumah yang ditinggalkan karena tidak mampu untuk urug rumah, maka saya juga sempat ngobrol ternyata rumah ini dibiarkan juga masih berkaitan dengan mata pencaharian," ucap William.

Sejumlah rumah terendam air laut akibat rob dan penurunan tanah di daerah Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Jawa Tengah. Fenomena ini ternyata dapat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat sekitar mulai dari tertutupnya akses jalan, kerusakan bangunan hingga ancaman mata pencaharian.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Sejumlah rumah terendam air laut akibat rob dan penurunan tanah di daerah Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Jawa Tengah. Fenomena ini ternyata dapat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat sekitar mulai dari tertutupnya akses jalan, kerusakan bangunan hingga ancaman mata pencaharian.

William menjelaskan, pihak Geologi belum dapat menyimpulkan faktor utama penyebab penurunan tanah di beberapa wilayah Pekalongan, lantaran masih tahap pengkajian.

Dijelaskan bahwa penurunan tanah bisa berdampak pada putusnya akses jalan yang dapat mempengaruhi perekonomian suatu daerah atau wilayah, merusakan bangunan di sekitarnya, hingga mengubah mata pencaharian warga.

"Dampaknya bangunan rusak, ada perubahan mata pencaharian mungkin dia petani jadi tambak, tambak kelelep lagi, kalau bisa ya jadi nelayan, tapi kalau gak, ya ilang pekerjaanya. Itu memang dampak paling besar tapi lambat prosesnya," ucap William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Regional
Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Regional
Tiap Hari Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SD Mataram Melukai Tangannya Sebelum Lapor Polisi

Tiap Hari Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SD Mataram Melukai Tangannya Sebelum Lapor Polisi

Regional
Pungli Penerbitan Surat Tanah, Lurah di Singkawang Ditangkap Polisi

Pungli Penerbitan Surat Tanah, Lurah di Singkawang Ditangkap Polisi

Regional
Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com