MANADO, KOMPAS.com - Perkelahian antar-kelompok pemuda terjadi di Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), pada Senin (24/7/2023) sekitar pukul 16.30 Wita.
Perkelahian tersebut dipicu penganiayaan yang diduga dilakukan oleh seorang pemuda asal Desa Pinonobatuan Tengah, berinisial JR (21) terhadap pemuda bernama Vicky Terok (19) warga Kelurahan Imandi, yang menyebabkan korban tewas, pada Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 18.30 Wita.
Terduga pelaku akhirnya berhasil ditangkap lima jam setelah kejadian, pada hari Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 23.50 Wita, di Desa Sendangan Kakas, Kabupaten Minahasa.
Baca juga: Kader yang Juga Anggota DPRD Jadi Tersangka Perkelahian Massal, PPP Bangkalan: Kami Tunggu DPP
Peristiwa ini mendapat atensi serius dari Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, dengan mengerahkan ratusan personel Polri, terdiri dari Polres Bolmong 120 orang, BKO Polres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) 15 orang, BKO Polres Kotamobagu 50 orang, dan BKO Brimob Polda Sulut 1 peleton.
"Kita sudah memberikan BKO di Polres Bolmong. Jadi saya sudah dapat laporan pelakunya sudah tertangkap. Kemarin itu dari unsur kecamatan, perangkat desa semua sudah turun, saya sampaikan salah satu yang bisa membantu segera memecahkan masalah ini adalah unsur Pemerintah Kabupaten," kata Kapolda dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).
Setyo berharap bupati bersama Polres bergabung bersama untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat.
"Mendatangi rumah duka, berdoa bersama-sama, saya yakin ini salah satu cara agar cepat menyelesaikan masalah," katanya.
Kapolda juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa menahan emosi dan tidak saling serang.
"Saya lihat masih ada keinginan masing-masing kelompok untuk mengumpulkan massa dan mendatangi kelompok yang lain. Percayakan bahwa penegakan hukum yang dilakukan oleh Polres setempat itu sudah betul-betul sesuai aturan yang profesional dan proporsional," ujar Irjen Pol Setyo.
Baca juga: Kronologi Perkelahian Antarwarga 2 Desa di Minahasa Sulut, 2 Korban Tewas
Kapolda juga berpesan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri, dan itu katanya akan kontraproduktif.
"Artinya harusnya pelaku atau tersangka itu yang cukup melakukan tindak pidana itu, tapi karena ada perbuatan tambahan oleh kelompok lain, akhirnya mereka akan bersentuhan atau berhadapan dengan hukum," sebutnya.
"Jadi pertimbangkan untuk melakukan hal-hal yang kontraproduktif, yang dapat merusak kehidapan mereka, keluarga, masa depan mereka. Lebih bagus percayakan saja kepada unsur penegak hukum," pesannya.
Ia juga mangatakan kepada personel pengamanan agar bisa menjaga keamanan diri masing-masing.
"Tapi jika sampai ada warga melakukan tindakan-tindakan anarkis, maka kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur," tegas Kapolda Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.