UNGARAN, KOMPAS.com - Ayah terduga pelaku pembakaran anak yang terjadi di Dusun Doplang Desa Pakis, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, buka suara terkait kejadian tersebut.
Mustain mengungkapkan saat kejadian pada Sabtu (24/6/2023), anaknya tidak berada di lokasi.
"Anak saya saat itu sehabis mancing dari pagi hingga siang, lalu di lapangan bersama teman-temannya," ungkapnya, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Seorang Bocah Terbakar, Terduga Pelaku Diduga Teman Sepermainan
Menurutnya, anaknya berada di lapangan untuk istirahat karena cuaca sangat panas.
"Selain itu, anak saya juga tidak pernah bermain dengan dia. Karena memang mainnya dengan anak laki-laki yang lain karena hobinya memang mancing," kata Mustain.
Terpisah, Kasi Humas Polres Semarang Iptu Pri Handayani mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan Polres Semarang untuk mengungkap kasus tersebut.
"Sejak mendapat laporan dari kejadian tersebut, dari unit PPA sudah meminta keterangan saksi dari lingkungan termasuk kepala dusun hingga pihak keluarga korban," jelasnya.
Korban yang mengalami luka bakar sudah mendapatkan penanganan di Rumah Sakit dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa.
"Pihak Polres Semarang juga menggandeng Dinas Sosial dan ahli psikolog Anak, untuk melakukan pendekatan kepada korban yang sedang dirawat. Kami juga berkoordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan, dengan maksud dapat membantu meringankan biaya korban selama mendapat perawatan," kata Handayani.
Sebelumnya diberitakan, Sherly Putri Sugianto (7) menderita luka bakar di punggung, pantat, dan bagian kakinya. Warga Dusun Doplang Desa Pakis, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah tersebut hanya bisa tengkurap di kasur.
Kakak Putri, Farahma Dina mengatakan adiknya terbakar pada Sabtu (24/6/2023) sekira pukul 12.00 WIB.
"Jadi siang itu Putri mau ke warung, mau jajan. Jarak warung sekira 200 meter, namun saat jalan itu ketemu teman sepermainannya," jelasnya, Selasa (11/7/2023).
"Oleh temannya itu, dia dijenggung (kepala ditoyor), lalu kemudian diduga menyalakan korek di rambut dan rok hingga terbakar semua," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.