Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kisah Tenaga Kerja Indonesia yang Disekap Saat Bekerja di Luar Negeri, Ada yang Usia 16 Tahun

Kompas.com - 13/07/2023, 11:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - ID (38), warga Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dipaksa menjadi budak seks oleh sindikat perdagangan orang di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ibu dua anak tersebut berangkat ke Dunai pada Desember 2022. Namun pada Febuari 2023, ID kabur dari majikan setelah ditawari pekerjaan dengan gaji lebih tinggal.

Selama dua bulan keberadaan ID tak diketahui hingga dua anaknya membuat video yang meminta pertolongan untuk mencari sang ibu.

Dari hasil penyelidikan, ID berhasil diselamatkan bersama seorang tenaga kerja wanita lain asal Serang di salah satu apartemen.

Saat ini keduanya sudah dievakuasi ke tempat yang aman dan menunggu untuk dipulangkan ke Tanah Air.

Baca juga: Terbongkarnya Kasus TKW Cianjur Korban Sindikat TPPO Jaringan Internasional, Dijebak Jadi Pelayan Seks di Dubai

Selain ID, berikut 5 kisah tenaga kerja Indonesia yang pernah disekap saat bekerja di luar negeri:

1. Mulyati mengaku disekap di Arab Saudi

Rekaman video yang dikirim Mulyati (38), TKW warga Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Ia meminta bantuan agar bisa pulang ke Indonesia dari Arab Saudi. Tribuncirebon.com/Handhika Rahman Rekaman video yang dikirim Mulyati (38), TKW warga Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Ia meminta bantuan agar bisa pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.
Mulyati (38), korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mengaku berada di Arab Saudi dan disekap serta dikurung di tempat penampungan agensi.

Hal tersebut disampaikan Mulyati melalui video yang dikirim ke kerabatnya di Tanah Air pada Juni 2023.

Ia menyebut lokasi penyekapan berpindah-pindah gedung dan ada 15 orang yang bersamanya di penampungan.

Selama disekap, ia tak diperbolehkan menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dengan keluarga.

Meski begitu Mulyati mengaku masih diberi makan dan minum. Selama setahun di Arab Saudi, Mulyati tak bisa bekerja lantaran sakit pernapasan.

Sakit tersebut membuat ia sesak napas hingga batuk berulang kali. Di video tersebut, suara Mulyati terdengar parau.

Baca juga: Jadi Korban TPPO, Mulyati TKW Indramayu Minta Dipulangkan, Mengaku Sakit dan Disekap di Arab Saudi

Sebelum berangkat, Mulyati diketahui menerima uang sebesar Rp 7 juta dari pihak sponsor yang memberangkatkannya ke Arab Suadi.

Hal tersebut diungkapkan suami Mulyati, Solikin (40). Ia mengatakan pihak sponsor memberikan uang Rp 7 juta untuk mengiming-imingi sang istri.

Uang itu diberikan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Mulyati jika mau berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW.

Kepada keluarga, pihak sponsor mengatakan Mulyati akan diberangkatkan secara resmi dan bekerja di wilayah Asia. Namun ternyata Mulyati dikirim ke Arab Saudi.

Saat ini pihak keluarga berharap Mulyati segera dipulangkan ke Tanah Air.

Baca juga: 5 Fakta TKW Cianjur Dijadikan Budak Seks di Dubai, Kabur dari Majikan dan Dijanjikan Gaji Besar

2. Disekap 12 hari di Myanmar

Theodora Mayang (37) korban TPPO Myanmar saat ditemui di kediamannya di Bandung Barat, Senin (6/6/2023).KOMPAS.com/Bagus Puji Panuntun Theodora Mayang (37) korban TPPO Myanmar saat ditemui di kediamannya di Bandung Barat, Senin (6/6/2023).
Theodora Mayang (37) adalah salah satu dari 26 warga negara Indonesia yang menjadi korban TPPO di Myanmar yang berhasil selamat dan kembali ke Tanah Air.

Awalnya Mayang ditawari pekerjaan sebagai telemarketing di sebuah perusahaan di Thailand oleh Anita Setia Dewi yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO.

Ternyata saat di Thailand, ia dibawa ke sebuah kantor di perbatasan tepatnya di wilayah konflik Myanmar pada November 2022.

Di sana, ia malah dipekerjakan di sebuah perusahaan online scam untuk menjadi penipu online bermodus investasi cripto dengan pola kerja 18 jam per hari.

Selain itu ponsel mereka juga disita. Selama bekerja mereka diawasi atasan yang memegang alat setrum.

Baca juga: Cerita Korban TPPO di Myanmar: Dijadikan Penipu Online dan Disekap 12 Hari

Mayang dan 20 rekannya kemudian mogok kerja yang berujung penyekapan selama 12 hari.

Mereka disekap di dalam sebuah ruangan berukuran 3x3 meter dan diberi jatah makan 1 kali sehari. Selama 12 hari itu, mereka bertahan dan menolak segala tawaran-tawaran manis dari perusahaan.

Perusahaan kemudian meminta mereka membayar denda Rp 50 juta jika ingin pulang. Bahkan ada 4 WNI yang kemudian dijual ke perusahaan lain.

Mereka kemudian dibebaskan setelah video para pekerja yang disekap, viral di media sosial.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com