Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Pungli di SMKN 1 Sale Rembang, Ganjar: Saya Minta untuk Dikembalikan

Kompas.com - 11/07/2023, 21:29 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta sekolah tidak melakukan pungutan liar (pungli) dengan berkedok Infak.

Hal ini menyusul adanya dugaan pungutan liar berkedok infak di SMK Negeri 1 Sale Rembang, Jawa Tengah.

Dugaan pungutan liar di SMK Negeri 1 Sale Rembang ini muncul setelah seorang siswi curhat kepada Ganjar.

"Enggak boleh lagi (pungutan liar)," kata Ganjar, di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Ganjar Temukan Pungli Berkedok Infak di SMK Negeri di Rembang, Disdikbud Jateng Turun Tangan

Menurut Ganjar, dugaan pungutan liar di SMK Negeri 1 Sale Rembang sudah ditangani oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah.

"Sudah diurus sama dinasnya (Disdikbud)," ungkap dia.

Pascatemuan dugaan pungutan liar tersebut, Ganjar meminta sekolah tidak mengulanginya lagi. Ganjar pun minta dana infak dari siswa dikembalikan.

"Jangan ada yang mengulang lagi. Saya minta untuk dikembalikan. (Sanksinya) ya nanti diurus sama dinas," ungkap Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, SMK Negeri 1 Sale Rembang akhirnya buka suara terkait adanya pungutan liar berkedok infak yang ditarik dari para murid oleh pihak sekolah.

Kepala SMKN 1 Sale, Widodo mengatakan, adanya infak yang ditarik dari iuran para wali murid merupakan inisiatif dirinya dan pihak komite.

Hal ini karena belum adanya tempat ibadah di sekolah tersebut.

Baca juga: Tanggapan Ganjar Soal Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati

"SMK Sale dari total 550 siswa kan belum punya sarana tempat ibadah mushala. Dan itu inisiatif saya dengan komite mengumpulkan wali-wali murid. Dan kita ceritakan semenjak awal sampai 2022 itu belum punya mushala. Jadi saat shalat dzuhur dan ashar itu kita masih dompleng di SMP," ucap Widodo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Dia mengakui hal tersebut bertentangan dengan aturan tapi tetap dijalankan karena kebutuhan di lapangan.

"Terus ditawarkan ke wali murid untuk membahas mushala itu. Dan ternyata mereka responsnya bagus. Tapi dengan aturan yang ada kan bertentangan, cuma komite melihat kondisi riil di lapangan memberanikan diri," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Kirab Waisak, Jalur Mendut-Borobudur Ditutup, Peluang Cuan Tukang Ojek Dadakan

Ada Kirab Waisak, Jalur Mendut-Borobudur Ditutup, Peluang Cuan Tukang Ojek Dadakan

Regional
Buron 5 Tahun, Pembunuh Mayat Dalam Karung Ditangkap di Aceh Utara

Buron 5 Tahun, Pembunuh Mayat Dalam Karung Ditangkap di Aceh Utara

Regional
Nekat Melintas di Jembatan Muara Tembesi Batanghari, Kapal Tongkang Batu Bara Dilempar Bom Molotov

Nekat Melintas di Jembatan Muara Tembesi Batanghari, Kapal Tongkang Batu Bara Dilempar Bom Molotov

Regional
Pemkab Wonogiri Butuh Anggaran Rp 70 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Slogohimo

Pemkab Wonogiri Butuh Anggaran Rp 70 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Slogohimo

Regional
Pelajar MTs Disetrika Kakak Kelas, Kemenag Evaluasi Keamanan 'Boarding School' di Jateng

Pelajar MTs Disetrika Kakak Kelas, Kemenag Evaluasi Keamanan "Boarding School" di Jateng

Regional
Menilik 'Pilot Project' Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Menilik "Pilot Project" Rumah Apung di Demak, Digadang-gadang Jadi Solusi Banjir Rob

Regional
Kapal Roro Permata Lestari I Terbakar di Bengkalis

Kapal Roro Permata Lestari I Terbakar di Bengkalis

Regional
Tim Hotman Paris Tangani Kasus Nasifa yang Tewas Tanpa Busana di Kolam Galian

Tim Hotman Paris Tangani Kasus Nasifa yang Tewas Tanpa Busana di Kolam Galian

Regional
Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Banjir dan Longsor Kembali Terjang Luwu, 3 Kali dalam Bulan Ini

Regional
4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

4 Wanita yang Viral Merokok dan Minum Miras di Mapolres Sikka NTT Minta Maaf

Regional
Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Komunitas Lintas Agama di Jateng Rayakan Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang

Regional
Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Keluarga Pegi DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ibu Jadi ART, Ayah Kuli Bangunan di Bandung

Regional
Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Regional
Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib Vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com