Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Diduga Tampar Murid di Nunukan, Kadisdik: Kita Dalami Kasusnya, Jangan Sampai Guru Selalu Menjadi Obyek yang Disalahkan

Kompas.com - 11/07/2023, 09:43 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kasus dugaan penamparan pelajar SMP Negeri di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, sedang menjadi fokus perhatian Dinas Pendidikan Nunukan.

Kepala Dinas Pendidikan, Nunukan, Akhmad mengatakan, kasus ini masih didalami, dan butuh telaahan serius.

"Kita masih proses pemeriksaan, dan ini menjadi momen bagi kami untuk lebih intens melakukan sosialisasi peran guru bagi masyarakat," ujarnya, ditemui Senin (10/7/2023).

Baca juga: Siswi SMP di Nunukan Kaltara Diduga Ditampar Guru dan Mogok Sekolah, Keluarga Ingin Pelakunya Dimutasi

Dari sejumlah keterangan yang diperoleh Dinas Pendidikan, baik dari oknum guru yang dituding melakukan penamparan, Y, dan Kepala Sekolah di tempat Y mengajar, pemukulan hanya sebatas pembelajaran, tanpa ada niat memukul atau emosi berlebihan.

Y, kata Akhmad, memang melakukan pemukulan. Tetapi, pemukulan yang dilakukan tidak sampai mengakibatkan bekas, atau dilakukan dengan tenaga berlebih, layaknya penganiayaan.

"Kita kembalikan ke orangtua masing-masing. Apakah ketika memukul anaknya, dilakukan dengan rasa dendam. Apakah memukul dengan sekuat tenaga, tentu tidak," kata Akhmad.

Sejauh ini, masalah yang memicu dugaan penamparan juga masih menjadi materi pemeriksaan.

Dinas Pendidikan, mengkaji banyak hal dalam kasus ini, termasuk berkaitan dengan dampak psikologi si anak, sampai jenis sanksi yang diberikan bagi Y.

"Kita semua perlu bijak dalam menyikapi kasus yang terjadi di institusi pendidikan, seperti sekolah. Kalau seandainya guru selalu menjadi obyek yang disalahkan, sedikit-sedikit dilaporkan, apa jadinya dunia pendidikan nanti," imbuhnya.

Baca juga: Saya Tidak Mau Damai Sebelum Guru yang Pukul Anak Saya Dipindah

Seorang guru, lanjutnya, merupakan pribadi yang menjadi tuntutan dan panutan. Segala tindak tanduknya, diatur dan dibatasi kode etik.

Namun ketika tugas berat yang diembannya tidak lagi dipercaya para orangtua murid, masa depan anak-anak tidak bakal menjadi baik.

"Guru sebagai orangtua anak di sekolah, melakukan sesuatu pasti ada alasan di baliknya. Dan menempa karakter anak itu bukan mudah, mohon yang seperti ini dipahami sehingga tidak sedikit-sedikit menempatkan guru sebagai obyek terlapor," tegasnya.

Dinas Pendidikan Nunukan memastikan terus melanjutkan proses pemeriksaan, sampai ada titik terang, dan kasusnya menjadi terang benderang.

Hanya saja, peristiwa ini, patut menjadi keprihatinan, di mana kepercayaan terhadap guru mengalami distrust, yang berimbas pada ketidaknyamanan aktivitas belajar mengajar.

Baca juga: Terkendala Biaya, Guru di Karawang yang Buta Usai Disiram Air Keras Harap BPJS Kesehatan Beri Solusi

Anak akan mudah tersinggung dengan guru, sebaliknya, guru akan takut berlaku tegas ketika anak didiknya melakukan kesalahan. Mental mereka menjadi pengadu, dan karakter tahan banting dan toleran, tidak akan tertanam dengan baik dalam jiwa anak didik.

"Jadi perkara ini adalah hal serius. Yakinlah kita akan beri titik terang. Tapi mohon orangtua anak didik membantu guru dalam mendisiplinkan anak. Jangan mudah emosi, dan biasakan mendengar dan klarifikasi sebelum bertindak," kata Akhmad.

Seorang pelajar putri kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, diduga ditampar oleh oknum guru IPS di sekolahnya, bernama Y.

Mediasi pihak sekolah dan orangtua pelajar dimaksud tidak membuahkan hasil. Pihak orang tua korban, mengatakan anaknya tidak mau sekolah selama ada Y, sehingga menuntut agar Y dimutasi dari sekolah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com