MATARAM, KOMPAS.com - Pihak Museum Nusa Tenggara Barat (NTB) siap menerima dan merawat "Harta Karun Lombok" jika peninggalan sejarah tersebut benar-benar dikembalikan oleh pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia.
"Kami di museum sangat senang ketika barang itu diserahkan ke museum untuk kita pamerkan kepada masyarakat luas. Kami akan menyiapkan ruangan khusus yaitu ruangan khazanah tempat masterpiece yang kita pamerkan," kata Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam saat dikonfirmasi di Mataram, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Penampakan Harta Karun Lombok yang Akan Dikembalikan Belanda, Perhiasan hingga Manuskrip
Selain itu, Museum NTB juga mempunyai SDM untuk melakukan perawatan terhadap barang-barang sejarah.
"Kita sudah teruji untuk merawat benda pusaka yang dimiliki oleh bangsa kita yang punya nilai sejarah dan budaya tinggi," kata Nuralam.
Baca juga: Harta Karun Lombok Akan Dikembalikan Belanda, Gubernur NTB: Nanti Kita Lihat, Jangan Geer Duluan
Pihaknya mengapresiasi rencana pemerintah Belanda yang mau mengembalikan benda-benda hasil rampasan perang tersebut kepada pemerintah Indonesia.
Nuralam juga berharap pemerintah pusat mau mengembalikan benda-benda bersejarah tersebut ke pemerintah Provinsi NTB, karena itu termasuk peninggalan masyarakat yang ada di NTB khususnya Pulau Lombok.
Pihak museum belum mengetahui pasti barang rampasan perang apa saja yang akan diserahkan pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia.
Barang-barang itu diperkirakan berupa perhiasan, alat kelengkapan pemerintah dan upacara seperti keris, giwang, kotak perhiasan dan manuskrip.
"Memang ada beberapa macam seperti perhiasan ada semacam kalung, berlian, ada kotak perhiasan ada beberapa keris," Kata Nuralam.
Nuralam menyebutkan, barang-barang tersebut diperkirakan merupakan benda hasil rampasan perang pada tahun 1800-an.