Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum NTB Siap Menerima "Harta Karun Lombok" yang Akan Dikembalikan Belanda

Kompas.com - 10/07/2023, 20:43 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pihak Museum Nusa Tenggara Barat (NTB) siap menerima dan merawat "Harta Karun Lombok" jika peninggalan sejarah tersebut benar-benar dikembalikan oleh pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia.

"Kami di museum sangat senang ketika barang itu diserahkan ke museum untuk kita pamerkan kepada masyarakat luas. Kami akan menyiapkan ruangan khusus yaitu ruangan khazanah tempat masterpiece yang kita pamerkan," kata Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam saat dikonfirmasi di Mataram, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Penampakan Harta Karun Lombok yang Akan Dikembalikan Belanda, Perhiasan hingga Manuskrip

Selain itu, Museum NTB juga mempunyai SDM untuk melakukan perawatan terhadap barang-barang sejarah.

"Kita sudah teruji untuk merawat benda pusaka yang dimiliki oleh bangsa kita yang punya nilai sejarah dan budaya tinggi," kata Nuralam.

Baca juga: Harta Karun Lombok Akan Dikembalikan Belanda, Gubernur NTB: Nanti Kita Lihat, Jangan Geer Duluan

Pihaknya mengapresiasi rencana pemerintah Belanda yang mau mengembalikan benda-benda hasil rampasan perang tersebut kepada pemerintah Indonesia.

Nuralam juga berharap pemerintah pusat mau mengembalikan benda-benda bersejarah tersebut ke pemerintah Provinsi NTB, karena itu termasuk peninggalan masyarakat yang ada di NTB khususnya Pulau Lombok.

Pihak museum belum mengetahui pasti barang rampasan perang apa saja yang akan diserahkan pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia. 

Barang-barang itu diperkirakan berupa perhiasan, alat kelengkapan pemerintah dan upacara seperti keris, giwang, kotak perhiasan dan manuskrip.

"Memang ada beberapa macam seperti perhiasan ada semacam kalung, berlian, ada kotak perhiasan ada beberapa keris," Kata Nuralam.

Nuralam menyebutkan, barang-barang tersebut diperkirakan merupakan benda hasil rampasan perang pada tahun 1800-an.

Halaman:


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com