CIANJUR, KOMPAS.com – Bunga bangkai yang mekar di kawasan konsevasi Kebun Raya Cibodas (KRC), Cipanas, Cianjur, Jawa Barat sejak Sabtu (8/7/2023) merupakan salah satu jenis terunik.
Amorphophallus titanum, nama latin bunga itu, dikenal sebagai bunga raksasa atau the giant inflorescent in the world.
“Selain memiliki aroma yang khas juga memiliki perbungaan yang sangat besar,” kata peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kebun Raya Cibodas, Destri dalam siaran tertulis yang dikutip Kompas.com, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Berasal dari Taman Nasional Kerinci, Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Kembali Mekar
“Bentuk perbungaannya menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi seludang bunga yang saat mekar berwarna merah hati,” sambung dia.
Namun, bunga bangkai yang mekar kali ini memiliki pertumbuhan yang tidak maksimal.
Sebab kemungkinannya, menurut Destri, ada penurunan kualitas media sehingga ketinggiannya tidak setinggi dengan yang mekar sebelumnya, yakni pada 2015 dan 2019 yang bisa mencapai ketinggian hampir 3 meter.
Baca juga: Respons Pernyataan Ganjar, Para Korban Arisan Jatuh Tempo Kirim Karangan Bunga
“Karenanya, perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi media agar kembali gembur dan subur dengan porositas dan kandungan bahan organik sesuai dengan kebutuhannya agar bisa tumbuh maksimal seperti sebelumnya,” terang dia.
Disebutkan, bunga bangkai ini memiliki tinggi 136 sentimeter dengan diameter spata 54 sentimeter.
“Hampir sama dengan bunga yang sebelumnya mekar April lalu. Ketinggiannya tidak mencapai 3 meter,” kata Destri.
Destri menjelaskan, bunga yang mekar ini merupakan hasil persemaian pada 2000 dan baru ditanam empat tahun berselang.
“Bijinya dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat, yang dikoleksi oleh Alm. R. Subekti Purwantoro, dan kawan-kawan,” ujar dia.
Saat ini, Kebun Raya Cibodas memiliki koleksi tanaman bunga bangkai sebanyak 11 spesimen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.