KOMPAS.com - Sekolah menengah kejuruan (SMK) Periwatas di Tasikmalaya yang telah berdiri sejak 1974 terpaksa ditutup.
Alasannya sekolah yang berada di Jalan A Yani, Kota Tasikmalaya, tak memiliki siswa.
Pihak yayasan sendiri memang tak lagi membuka penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023/2024.
"Daripada berspekulasi, lebih baik sudahi saja. Tak lagi menerima siswa. Siswanya banyak ke negeri," kata pengurus harian Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Periwatas, Diana Sari Laksana, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Disdikpora Bentuk Tim Trauma Healing, Tangani Anak Pembakar Sekolah di Temanggung
Selain itu, salah satu staf SMK Periwatas bernama Yayah, menjelaskan, saat ini di SMK Perwitas ada 28 siswa kelas XI dan 12 di kelas XII. Para siswa tersebut rencananya akan dipindahkan ke sekolah lain.
"Iya, sudah ditutup. Tidak menerima lagi siswa baru," kata Yayah, salah seorang staf SMK Periwatas, saat ditemui, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: PPDB Jateng, Sekolah Baru SMA Negeri 9 Solo Sediakan 180 Bangku bagi Peserta Didik
Kondisi tersebut membuat pihak sekolah juga alami masalah keuangan. Sementara itu Kepala Sekolah SMK Periwitas tidak ada di lokasi saat hendak dikonfirmasi.
Baca juga: Tabungan Murid SD di Pangandaran Belum Kembali, Ketua DPRD: Jangan Menabung di Sekolah
Yayah menjelaskan, nama Periwatas tak lepas dari sejarah berdirinya sekolah yang sempat jaya di era 80-90an.
Menurutnya, SMK Periwatas itu awalnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Periwatas.
Nama itu tak lepas dari para pendiri sekolah yang tergabung dalam Perikatan Warung-warung Tasikmalaya (Periwatas).
"Awal berdirinya berasal dari sumbangan dari warung-warung di Tasikmalaya," katanya.
Para pemilik warung mengumpulkan dana untuk mendirikan sekolah tersebut. Setelah dana terkumpul pembangunan dimulai sekitar tahun 1970-an.
Kemudian dibuat yayasan sebagai pengelola sekolah, dengan nama Yayasan Periwatas.
Pada tahun 1974 sekolah mulai berjalan dengan nama SMEA Periwatas. Menurut Yayah, sekolah tersebut sempat jadi favorit pada tahun 80-an hingga 90-an.
Seiring waktu, jumlah siswa terus menurun karena muncul sejumlah sekolah baru dan tren sekolah negeri.
Puncaknya, pada tahun ajaran 2023/2024 tak lagi menerima siswa baru dan terpaksa ditutup. Jumlah siswa terakhir adalah 40 orang.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Tak Kuat Beroperasi Akibat Minimnya Siswa, SMK Berusia 49 Tahun di Kota Tasikmalaya Ini Ditutup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.