Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Terdata di DTKS, Anak Tidak Mampu Sulit Daftar PPDB Jalur Afirmasi

Kompas.com - 21/06/2023, 18:13 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah mendapati sejumlah laporan dari wali murid calon peserta Didik (CPD) tidak mampu yang sulit mendaftar jalur afirmasi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Kepala Ombudsmna RI Jateng, Siti Farida mengatakan itu terjadi karena mereka belum terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jateng.

“Sebenarnya mereka mendapatkan jalur afirmasi. Tetapi kan persyaratan yang tidak gampang dipenuhi, tidak mudah, adalah harus tercantum dalam DTKS. Ini yang kebanyakan menjadi laporan-laporan yang tidak sederhana yang sedang kami selesaikan,” tutur Farida, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Jadi Syarat PPDB 2023, Permintaan Surat Keterangan DTKS di Klaten Meningkat, Sehari Capai 500 Orang

Meski akhirnya yang melapor ke Ombudsman terkait dengan siswa tidak mampu tidak banyak, tapi masalah itu dia akui banyak dikeluhkan masyarakat.

“Kalau dari segi jumlahnya, ya sekitar lima yang membuat laporan ya. Tapi kami juga melakukan monitoring, bahwa hal tersebut juga menjadi hal yang banyak dikeluhkan di pendaftaran di sekolah-sekolah,” bebernya.

Pasalnya, selain menerima aduan, pihaknya juga menjemput bola dengan melakukan monitoring ke lapangan. Di antaranya kemarin ke Kudus, Pati, Semarang, dan berapa daerah lainnya.

Pihaknya menilai permasalahan ini tentang anak tidak mampu yang tidak terdata di DTKS ini cukup krusial.

“Sebagian itu menyampaikan keluh kesah. Kemarin kami ketika ke Kudus juga mendapatkan informasi langsung. Bahkan dari petugas pendaftaran di sekolah tersebut. Terus tadi juga sama di SMA Bergas, SMA Ungaran, dan SMA yang lainnya,” lanjutnya.

Baca juga: Kisah 2 Anak Nelayan Miskin, Menderita Hydrocephalus dan Lumpuh, Belum Terdaftar DTKS

Di samping itu, ia mendapati aduan soal PPDB Jalur Perpindahan Orangtua maupun kuota Anak Tidak Sekolah (ATS) yang tidak terpenuhi di sekolah.

Menindaklanjuti hal itu, pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk mencari jalan keluar terbaik bagi CPD.

“Meskipun perlu kita sadari bersama bahwa sistem kan sudah running ya, ini pendaftaran sudah berjalan, kan tidak mudah tiba-tiba mengubah di tengah jalan ke juga akan beresiko. Jadi pada intinya kami sedang mendalami secara serius, berkoordinasi untuk mencoba mencari jalan keluar yang win-win solution terhadap krusial poin-poin dalam PPDB,” tandasnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com