Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 13 Tahun, Satu Pembunuh ODGJ di Lebak Tidak Ditahan

Kompas.com - 20/06/2023, 22:03 WIB
Acep Nazmudin,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Empat anak jadi tersangka kasus pembunuhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Lebak. Dari empat pelaku satu di antaranya tidak ditahan karena masih berusia di bawah 14 tahun.

Satu pelaku yang tidak ditahan adalah HB (13) yang berstatus sebagai siswa kelas enam SD.

"Satu yang tidak kita tahan karena masih berumur di bawah 14 tahun," kata Kasat Reskrim Polres Lebak, Iptu Andi Kurniady kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (20/6/2022).

Andy mengatakan, sesuai dengan aturan Undang-undang Perlindungan Anak, HB tidak ditahan namun dikenakan wajib lapor.

Baca juga: Bocah SD yang Tega Bunuh ODGJ di Lebak Pernah Jadi Korban Perundungan

Keputusan tidak ditahan, kata Andi, mengacu pada Undang-undang Sistem Peradilan Anak yang menyebut penahanan terhadap anak dapat dilakukan dengan syarat anak telah berumur 14 tahun atau lebih.

Sementara AD, pelaku lain yang masih berusia 13 tahun tetap ditahan karena kelahiran 2009. Meski belum genap 14 tahun, AD tetap terhitung berusia 14 tahun. Sedangkan HB berusia 13 tahun, lahir di tahun 2010.

AD ditahan bersama dua tersangka lainnya, MA (14) dan MI (15) di Polres Lebak.

Seluruh pelaku, kata Andi, sudah ditetapkan sebagai tersangka anak dengan dijerat Pasal 170 Ayat 2 dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP Pidana dengan ancaman penjara maksimal 17 tahun.

Namun dalam proses pemeriksaan, menerapkan sistem peradilan anak dimana berbeda dari segi waktu pemberkasan hingga harus adanya pendampingan saat pemeriksaan.

"Pemberkasan maksimal 15 hari, menganut sistem Undang-undang Peradilan Abak, pemeriksaan anak juga wajib didampingi UPTD PPA dan melibatkan Balay Pemasyarakatan dan lain-lain," kata Andi.

Sejauh ini, kata ini kata Andi pihaknya masih melakukan pemberkasan terhadap kasus tersebut. Sementara terhadap anak juga diberikan dilakukan pemeriksaan psikologis dan diberikan pendamping.

Misalnya pada Selasa hari ini, kata Andi, keempat pelaku diberikan pendampingan dan psikotes oleh Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) Banten dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Banten.

Dilaporkan sebelumnya, Mayat tanpa identitas ditemukan dalam kondisi membusuk di Bayah Tugu, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Baca juga: Mengapa Empat Remaja di Lebak Tega Membunuh ODGJ?

Saat ditemukan, posisi mayat juga dalam kondisi terikat di tangan dan kakinya.

Mayat pertama kali ditemukan oleh warga bernama Minah (43) pada Rabu (14/6/2023) sore. Lokasi ditemukannya mayat tersebut tidak jauh dari Vila Suma di dekat Pantai Bayah.

Belakangan diketahui mayat tanpa identitas tersebut adalah ODGJ yang dibunuh oleh empat remaja.

Andi mengatakan, pelaku yang masing-masing berinisial AD (13), MA (14), MI (15) dan HB (13) tersebut dua di antaranya masih berstatus pelajar sekolah dasar.

Para pelaku melakukan aksi tersebut karena kesal terhadap korban yang merupakan ODGJ. Selain itu, korban juga disebut pernah melempar batu ke pelaku MA hingga mengenai punggung dan sepeda motornya.

Untuk diketahui, HB berperan menginjak kepala korban sebanyak dua kali dan memukul badan korban menggunakan kayu, meminumkan air kencing dan bensin ke korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Plafon Dijebol, 15 Laptop Bantuan Kemendikbud Raib di SDN Pangkalpinang

Plafon Dijebol, 15 Laptop Bantuan Kemendikbud Raib di SDN Pangkalpinang

Regional
Kontainer Tumbang Menimpa Warga yang Sedang Melayat, 1 Orang Tewas, 1 Luka Berat

Kontainer Tumbang Menimpa Warga yang Sedang Melayat, 1 Orang Tewas, 1 Luka Berat

Regional
Aktivitas Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga 4 Desa Diimbau Waspada

Aktivitas Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga 4 Desa Diimbau Waspada

Regional
Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan untuk Korban Bencana di Sumbar

Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan untuk Korban Bencana di Sumbar

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 Lewat PDI-P

Ketua DPRD Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 Lewat PDI-P

Regional
Suami Istri di Semarang Gelapkan 60 Mobil Rental, Ditangkap di Lampung

Suami Istri di Semarang Gelapkan 60 Mobil Rental, Ditangkap di Lampung

Regional
Momen Iriana Jokowi Berjoget Saat Lagu 'Rungkad' di HUT Ke-44 Dekranas

Momen Iriana Jokowi Berjoget Saat Lagu "Rungkad" di HUT Ke-44 Dekranas

Regional
Kembangkan Potensi Pertanian di Sumsel, Pj Gubernur Fatoni Berupaya Perkuat Sinergi dengan Pupuk Indonesia

Kembangkan Potensi Pertanian di Sumsel, Pj Gubernur Fatoni Berupaya Perkuat Sinergi dengan Pupuk Indonesia

Regional
Bea Cukai dan Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkotika Ilegal di Bali

Bea Cukai dan Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkotika Ilegal di Bali

Regional
Pria di Maluku Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Paksa Korban Gugurkan Kandungan

Pria di Maluku Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Paksa Korban Gugurkan Kandungan

Regional
3.960 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci, 3 Batal Barangkat dan 8 Sakit

3.960 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci, 3 Batal Barangkat dan 8 Sakit

Regional
Pungli Pembuatan Sertifikat Tanah, Mantan Lurah Sawah Besar Semarang Ditangkap

Pungli Pembuatan Sertifikat Tanah, Mantan Lurah Sawah Besar Semarang Ditangkap

Regional
Pilkada Sumbawa Barat, Pasangan Nur Yasin-Sumardhan Daftar Jalur Independen

Pilkada Sumbawa Barat, Pasangan Nur Yasin-Sumardhan Daftar Jalur Independen

Regional
Banjir Sumbar, Afdel Nekat Terobos Longsor demi Temui Orangtua, Ada yang Kumpulkan Puing-puing Rumah

Banjir Sumbar, Afdel Nekat Terobos Longsor demi Temui Orangtua, Ada yang Kumpulkan Puing-puing Rumah

Regional
29 Orang Eks OPM Maybrat Berikrar Setia kepada NKRI, Alasannya Ingin Hidup Normal

29 Orang Eks OPM Maybrat Berikrar Setia kepada NKRI, Alasannya Ingin Hidup Normal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com