Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SD yang Naik Gabus Menyeberang Sungai demi ke Sekolah Dapat Bantuan Sepeda dari Bupati Luwu

Kompas.com - 14/06/2023, 07:35 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 478 Barowa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang menggunakan gabus untuk menyeberang sungai karena jembatan penyeberangan rusak dihantam banjir sejak sebulan lalu demi ke sekolah, kini mendapat bantuan Bupati Luwu.

Usai meninjau kondisi jembatan yang rusak, sungai, dan bertemu orangtua siswa, Bupati Luwu Basmin Mattayang menyatakan akan membantu pelajar tersebut dengan cara memindahkan ke sekolah yang lebih dekat dan memberikan sepeda.

“Keputusan hari ini saya ambil melalui kepala dinas pendidikan, musyawarah dengan orangtua yang bersangkutan. Besok saya pindahkan di SD yang lebih dekat dan tidak menyeberang jembatan, jalan tidak melewati sungai, orangtuanya sudah setuju,” kata Basmin saat dikonfirmasi, Selasa (13/6/2023) sore.

Baca juga: Kisah Pelajar di Luwu, Seberangi Sungai Pakai Gabus demi Pergi ke Sekolah

Lanjut Basmin, untuk mendukung anak-anak menuju ke sekolah, Pemerintah Kabupaten Luwu akan memberikan bantuan kendaraan.

“Saya lihat lagi gencar-gencarnya sepeda, jadi saya kasih sepeda ke anak sekolah tersebut yang viral,” ucap Basmin.

Selain itu, hasil peninjauan dan diskusi dengan warga setempat, Bupati Luwu akan membantu perbaikan jembatan kayu tersebut.

“Khusus untuk jembatan ini, saya kasih bantuan Rp 20 juta untuk diperbaiki karena akses mereka sewaktu-waktu mereka mau berobat. Jadi alasan tadi bahwa jembatan ini dibikin untuk mempercepat kalau mau pergi berobat,” ujar Basmin.

Basmin mengatakan, kondisi warga yang anaknya viral menggunakan gabus menyeberang sungai untuk ke sekolah bukanlah warga yang kondisi ekonominya di bawah atau krisis ekonomi. Mereka punya kehidupan yang berkecukupan, tetapi anak-anak mereka saat itu ke sekolah bajunya sempat basah, bahkan kisahnya viral.

“Cuma kebetulan saja anak-anak kita yang menyeberang saat itu katanya terburu-buru ke sekolah, tapi justru karena menyeberang pakai gabus yang sebenarnya dipakai untuk tambak empang. Nah, sambil menyeberang main-main bajunya basah, tiba di sekolah gurunya tanya kenapa basah disampaikanlah bahwa kami menyeberang pakai gabus, maka virallah ini persoalan,” tutur Basmin.

Baca juga: Video Viral Warga Gotong Keranda Jenazah Seberangi Sungai di Lampung

Basmin menanggapi beredarnya video viral tersebut merupakan hal positif bahwa mereka semua harus punya nilai kepedulian.

“Apakah itu negatif? Tentu tidak. Ini positif buat kita semua orangtua dan sebagai pemerintah, bahwa kita semua harus punya kepedulian terhadap masyarakat khususnya di bidang pelayanan dasar, pendidikan dan kesehatan. Dua itu yang penting. Kalau infrastruktur, saya pikir itu masuk poin dan itu pemerintah sudah lakukan,” jelas Basmin.

Mendapat bantuan dari Bupati Luwu, orangtua siswa Janwar (32) mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesediaan pemerintah mengunjungi daerahnya.

“Terima kasih Pak Bupati Luwu telah mengunjungi kami dan membantu kami dan terlebih kepada bantuan untuk anak-anak kami, terima kasih,” imbuh Janwar.

Baca juga: Kisah Herman Bantu Warga Seberangi Rel Kereta, Sering Dicaci Meski Sudah Selamatkan Puluhan Orang

Sebelumnya diberitakan pelajar SMP 1 Bua dan SDN 478 Barowa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terpaksa menyeberangi sungai menggunakan gabus karena jembatan mereka rusak sejak sebulan lalu.

Sungai dengan lebar 20 meter tersebut setiap hari mereka seberangi menggunakan gabus meski para kepala keluarga di daerah tersebut memiliki perahu, tetapi hanya digunakan pada subuh dini hari hingga siang hari untuk mencari ikan di laut.

“Perahu-perahu di sini kalau subuh dini hari sekitar pukul 03.00 Wita dipakai untuk mencari nafkah di laut, jadi kami balik pada siang hari sekitar pukul 10.00 Wita. Jadi tidak ada perahu yang diharapkan untuk menyeberangkan anak-anak kami makanya kami siapkan gabus,” tutur Janwar.

Janwar mengatakan, di daerah ini terdapat jalan alternatif, tetapi harus memutar jauh sampai 2 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com