Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cumi-cumi di Semarang Naik Tajam Jadi Rp 55.000 Per Kg, Ini Sebabnya

Kompas.com - 13/06/2023, 16:36 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Harga cumi-cumi di Pasar Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah naik tajam. Hal itu disebabkan karena jumlah tangkapan dari nelayan menurun secara drastis.

Kepala Pasar Tambak Lorok, M Amron mengatakan, harga cumi-cumi mulai naik sejak dua minggu yang lalu. Pedagang Pasar Tambak Lorok juga mulai membatasi penjualan cumi-cumi. 

"Ini karena musim, saat ini sedang langka," jelasnya saat ditemui di Pasar Tambak Lorok, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Harga Daging Ayam di Semarang Mahal, Ibu-ibu Pilih Beli Telur dan Tempe untuk Alternatif

Biasanya untuk ukuran cumi-cumi kategori besar dijual Rp 35.000 per kilogram. Namun, sejak cumi-cumi langka harganya naik menjadi Rp 55.000 per kilogram. Untuk harga cumi-cumi kategori kecil juga mengikuti. 

"Cumi-cumi yang kecil awalnya Rp 20.000 perkilogram, sekarang naik Rp 35.000 per kilogram," kata dia. 

Meski harga cumi-cumi naik, pembeli yang datang ke Pasar Tambak Lorok tidak berkurang. Hanya saja, lanjutnya, pembelian cumi-cumi yang jumlahnya berkurang. 

"Kalau di sini rata-rata langganan. Mereka membeli terus dijual lagi," imbuh Amron. 

Salah satu penjual cumi-cumi Tambak Lorok, Saiyah menambahkan, beberapa kali stok cumi-cumi sempat kosong. Infomasi yang dia dapatkan, banyak nelayan yang mulai kesulitan cari cumi-cumi. 

"Katanya ini tidak musim," kata dia. 

Hal itu membuatnya terpaksa menaikkan harga cumi-cumi. Dia menjual cumi-cumi per kilogram Rp 50.000 untuk yang sekala besar. Untuk yang ukuran kecil dijual Rp 33.000 per kilogram. 

"Kita juga menyesuaikan harga dari nelayan biar tidak rugi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com