Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Candi Borobudur Capai 5.400 Orang Saat Penerbangan Lampion Waisak 2023

Kompas.com - 08/06/2023, 12:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) mencatat, angka kunjungan mencapai lebih dari 5.400 orang saat momentum pelepasan lampion Waisak 2567 BE di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023) lalu.

"Tentu ini terjadi pergeseran kunjungan di sore hari. Kalau melihat data, lumayan banyak yang nonton dan menerbangkan lampion, ada 5.400-an yang ikut nonton selama 2 sesi dari awal sampai akhir," sebut Jamaludin Mawardi, General Manajer TWC, Kamis (8/6/2023).

Sementara pada pagi hari, atau saat upacara detik-detik Tri Suci Waisak 2567BE, wisatawan tercatat ada 2.000 orang saja.

Baca juga: Kesan Tak Terlupakan dari Biksu Tudhong Seusai Tuntaskan Misi ke Candi Borobudur

Ini wajar karena tepat pada prosesi tersebut, TWC tidak membuka akses naik ke struktur Candi Borobudur, dan area pelataran candi dipakai untuk kegiatan ibadah umat Buddha.

"Kalau pagi, sedikit sekitar 1.000-an, karena hanya di halaman zona 2 saja (yang dibuka). Jadi hanya sore lampion sampai malam," imbuh Jamaludin.

Sementara jumlah umat Buddha yang ikut detik-detik Waisak mencapai lebih dari 4.500 orang. Umat yang berada di pelataran Candi Borobudur adalah umat yang memilik kartu identitas (Id Car) Walubi.

Umat yang tidak ber-ID dilokalisir oleh panitia di tenda yang disediakan di sekitar Taman Lumbini TWC.

Adapun pada kunjungan hari biasa, rata-rata sekitar 2.000-2.500 orang per hari. Tingkat kunjungan meningkat saat akhir pekan dan masa liburan yakni bisa sampai 4.500 orang wisatawan setiap hari.

Jamaludin juga mengungkapkan bahwa kuota 1.200 orang yang baik ke struktur Candi Borobudur juga rata hampir terpenuhi, yakni sekitar 1.040 - 1.080 orang per hari. Kuota pasti terpenuhi pada akhir pekan.

Baca juga: Keramahan Indonesia Dipuji Para Pesepeda CulteRide Qatar-Indonesia di Candi Borobudur

Menurut Jamaludin, rangkaian peringatan Hari Raya Waisak menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke destinasi super prioritas tersebut. Apalagi penerbangan lampion tidak selalu ada di Candi Borobudur.

Sedangkan bagi umat Buddha, menerbangkan lampion merupakan bagian dari rangkaian ibadah Waisak. Melepas lampion adalan visual melepas harapan dan doa-doa.

"Suasana kemarin (saat Waisak 2567 BE) jadi bagus. Apalagi pelepasan lampion itu atraksi yang setiap saat tidak bisa dinikmati. Jadi mereka (wisatawan) ambil kesempatan itu untuk datang ke Candi borobudur. Ada yang nonton saja dan ada yang menerbangkan lampion," paparnya.

Animo masyarakat yang tinggi terlihat pula pada membludakknya area parkir di area TWC. Pengunjunga banyak yang kemudian memarkir kendaraan di kantong-kantong parkir yang disediakan oleh warga setempat.

Meskipun agenda penerbangan lampion dinilai menarik, pihaknya masih memikirkan jika event serupa digelar di Candi Borobudur pada pergantian Tahun Baru mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com