Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Kemarau Terkering, Pj Gubernur Banten Minta Mobil Tangki sampai Irigasi Disiagakan

Kompas.com - 06/06/2023, 14:48 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II memprediksi puncak musim kemarau di Provinsi Banten akan terjadi pada Agustus 2023 mendatang.

Bahkan, sebagian wilayah Banten diprediksi akan mengalami curah hujan lebih kering dalam tiga dekade terakhir.

Menghadapi itu, Pj Gubernur Banten  Al Muktabar mengaku sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi resiko atau dampak dari musim kemarau tersebut.

"Kita sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana. Jadi alat-alat, sistem pompa, mobil tangki air dipersiapkan. Kemudian pemerintah kabupaten dan kota, pengusaha melalui CSR-nya (corporate social responsibility) bisa berkontribusi untuk menangani itu (kekeringan)," kata Al Muktabar kepada wartawan di Pendopo Gubernur. Senin (6/5/2023).

Baca juga: BMKG: Puncak Musim Kemarau di Banten Agustus, Terkering Selama 3 Dekade

Meski telah mempersiapkan antisipasi, Al Muktabar mengharapkan musim kemarau tahun ini tidak separah seperti diprediksi BMKG.

Untuk itu, mantan Sekda Banten itu meminta kepada masyarakat untuk berdoa bersama.

"Mudah mudahan tidak sejauh yang kita pikirkan, keadaan yang masih mudah mudahan kita berdoa baik-baik saja. karena ini kan alam kita tidak tahu persis perhitungan alamnya walaupun tetap harus kita antisipasi kita mempersiapkannya," ujar dia.

Menurut Al, prediksi BMKG menjadi dasar Pemprov Banten membuat kebijakan menangani kebencanaan seperti musim kemarau.

Terkait lahan pertanian, Al Muktabar meminta peran serta masyarakat untuk membantu pemerintah menangani dampak dari musim kemarau.

Baca juga: Musim Kemarau, Debit Air Sumur di Semarang Diprediksi Berkurang 30 Persen

Seperti, kata Al, mempersiapkan pompa untuk sawah tadah hujan dan memperbaiki sistem irigasi untuk pengairannya.

"Kita lihat titik tertentu sebaran kawasan  pertanian kita ada irigasi permanen, yang beririgasi permanen ini perbaikan tanggul dan lahan pertanian yang tadah hujan bila dimungkinkan kompasiasi kita mendukung upaya dilakukan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com