Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Bacaleg PDI-P Dapil Jateng IV, Cucu Megawati Turun ke Wonogiri, Bambang Pacul: Belajar Perjuangan Raden Mas Said

Kompas.com - 29/05/2023, 08:58 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Cucu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, yang resmi diusung sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) Daerah Pemilihan IV Jawa Tengah, turun ke Kabupaten Wonogiri, Minggu (28/5/2023).

Didampingi Ketua DPD PDI-P Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Ketua DPC PDI-P Wonogiri Joko Sutopo, gadis yang akrab disapa Pinka Hapsari datang ke Kota Sukses untuk belajar dan mengikuti perjuangan pendiri Kabupaten Wonogiri, Raden Mas Said.

"Raden Mas Said adalah sejarah Wonogiri. Karena beliau pendiri Kabupaten Wonogiri. Untuk itu sebagai caleg di Dapil Jateng IV, tempat yang pertama kali harus didatangi Mbak Pinka adalah Wonogiri. Setelah itu Mbak Pinka akan mendatangi Karanganyar dan Sragen,” kata Pacul.

Baca juga: Survei Litbang Kompas Prabowo Ungguli Ganjar, Bambang Pacul: Saya Tidak Percaya Survei yang Dibuat Orang Lain

Pacul menuturkan, banyak peninggalan sejarah yang ditinggalkan Raden Mas Said di Kabupaten Wonogiri. Apalagi saat itu Kabupaten Wonogiri menjadi wilayah perjuangan bangsawan yang kemudian dikenal sebagai Mangkunegara I itu.

Untuk itu sebagai caleg, kata Bambang Pacul, kendati sebagai cicit Bung Karno dan cucu Megawati, Pinka tetap harus berjuang turun ke bawah melihat kehidupan rakyat. Selain itu, Pinka juga harus turun langsung belajar di wilayah perjuangan Raden Mas Said.

“Kenapa datang ke Wonogiri dulu. Karena Wonogiri adalah wilayah perjuangan Raden Mas Said yang berjuang dari sini untuk mencapai perjalanan di Wonogiri. Banyak peninggalannya di sini. Dan sejarah Raden Mas Said adalah sejarah Wonogiri yang sesungguhnya,” kata Pacul.

Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan, Dapil Jateng IV Caleg DPR RI meliputi Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Usai dari Wonogiri, Pinka akan berkunjung ke dua kabupaten lainnya.

Bahkan semalam, Pinka sudah berkeliling ke beberapa tempat di Kabupaten Wonogiri menyapa warga.

Selain itu Pinka juga mendatangi Kantor DPC PDI-P Kabupaten Wonogiri, Posko Pinka di Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, dan acara dialog kebangsaan yang diikuti 500 pemuda-pemudi di Pendopo Kabupaten Wonogiri.

Terhadap pencalegan Pinka, Pacul menegaskan DPD PDI-P Jateng akan maksimal memenangkap pilpres dan pileg yang digelar Februari 2024 mendatang.

Kendati satu daerah pemilihan dengan Pinka, Pacul merasa tidak pernah bersaing antar caleg. Ia pun akan tetap bergotong-royong antar caleg untuk memenangkan pileg dan pilpres tahun 2024.

“Tidak ada persaingan antar caleg di PDI-P. Antar caleg duduk bersama, berbicara, bekerja dan bergotong royong. Itu adalah cara kami menterjemahkan idenya Bung Karno tentang bergotong royong. Dan tidak perlu berebut suara,” kata Pacul.

Menyoal target perolehan suara dan kursi, Pacul enggan jauh berkomentar. Hal itu akan membuat dianggap sombong dan congkak. “Kita kan sesama anak bangsa. Ada waktunya bertanding dan ada waktunya bersanding,” demikian Pacul

Baca juga: Pacul Anggap PPP Sudah Tinggalkan KIB: Kan Sudah ke PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com