Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 3,9 Guncang Masohi Maluku Tengah, Warga Panik Berhamburan

Kompas.com - 26/05/2023, 23:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 3,9 mengguncang wilayah Kota Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (27/5/2023) pukul 00.07 WIT.

Getaran gempa yang cukup kuat membuat warga di wilayah itu panik berhamburan keluar dari rumah.

"Iya gempanya cukup terasa tadi, ini kita baru masuk ke rumah lagi," kata Arifin Lasahabi saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Sabtu (27/5/2023) dini hari.

Baca juga: Gempa M 6,2 Guncang Maluku Barat Daya, Belum Ada Laporan Kerusakan

Arifin mengatakan ia dan beberapa anggota keluarganya memilih keluar karena takut rumah mereka runtuh.

"Kebetulan rumah sudah agak tua jadi kita pilih keluar sebentar. Tadi juga banyak yang keluar rumah" ujarnya.

Warga lainnya, Faisal mengaku saat gempa terjadi, ia hendak menyantap makanan di dapur.

Baca juga: Gempa M 5,2 Guncang Sangihe Sulut, Tak Berpotensi Tsunami

Saat itu ia langsung keluar lewat pintu belakang rumah.

"Kebetulan baru pulang langsung mau makan tapi tadi sempat keluar lagi soalnya ada gempa itu," ujarnya.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon Djati Cipto Kuncoro mengakui getaran gempa terasa di wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan peta guncangan, gempa tersebut dirasakan warga pada skala II hingga III MMI.

"Getaran dirasakan oleh warga, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," katanya Djati.

Meski getaran gempa dirasakan cukup kuat, Djati memastikan bahwa gempa tersebut tidak berisiko menimbulkan tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami," katanya.

Baca juga: Gandeng Asprumnas, SMF Siap Bangun Rumah Tahan Gempa bagi Warga Cianjur

Adapun lokasi gempa tersebut berada  pada koordinat 3.58 Lintang Selatan dan 129.07 Bujur Timur atau tepatnya berpusat di laut pada jarak 32 km bagian Tenggara Masohi. 

Gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang berjarak 5 kilometer di bawah permukaan laut.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," ujarnya.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak merusakan yang  ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan soal dampak kerusakan," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com