Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula Chat WhatsApp Soal Penggelapan Mobil Rental, Anggota DPRD Banyumas Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 22/05/2023, 19:39 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Anggota DPRD Banyumas berinisial AK, dilaporkan ke Polda Jawa Tengah atas kasus dugaan pencemaran nama baik.

Pelapor, Cahya Efendy (30), warga Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, tersinggung dengan kalimat yang ditulis AK dalam sebuah percakapan WhatsApp.

"Laporan kami buat pada Maret, klien kami pada April kemarin dipanggil untuk klarifikasi," kata kuasa hukum pelapor, Ananto Widagdo kepada wartawan, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Anggota DPRD Majalengka yang Tabrak Warga Kuningan Resmi Jadi Tersangka

Sebelum melaporkan kepada polisi, pihaknya juga sempat melayangkan surat aduan ke Badan Kehormatan DPRD Banyumas pada Februari lalu.

Ananto menjelaskan, laporan polisi tersebut bermula dari kasus dugaan penggelapan mobil rental milik kliennya yang dilakukan pihak lain pada Desember 2022.

Kasus ini kini sedang ditangani Polresta Banyumas dengan terlapor pihak lain.

Ananto mengatakan, awalnya mobil kliennya disewakan oleh rekanan bisnisnya kepada seseorang. Namun dalam perjalanannya, mobil itu diduga digadaikan.

Setelah dilacak menggunakan GPS, mobil tersebut ternyata berada di rumah AK. Pelapor lantas mendatangi rumah tersebut.

Baca juga: Anggota DPRD Seram Bagian Barat Diperiksa Terkait Kepemilikan Senpi AK-47 Selama 7 Jam

Singkat cerita, setelah pertemuan itu kedua belah pihak sempat melakukan mediasi dan berkomunikasi via WhatsApp.

"Dalam chat WhatsApp terlapor mengatakan bahwa klien kami mafia kelas kakap. Itu merupakan fitnah, menuduh tanpa bukti. Sebagai wakil rakyat seharusnya mengayomi, karena klien kami hanya warga biasa," ujar Ananto.

Ketika dikonfirmasi, AK mengaku, tidak merasa mencemarkan nama baik terlapor, karena merupakan percakapan pribadi. Sebaliknya, justru pelapor yang patut melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

"Saya pernah japri karena saya anggap sudah keterlaluan mengganggu kenyamanan di rumah. Kalau datang ke rumah saya selalu di atas pukul 22.00 WIB," kata AK.

Meski demikian, AK akan mengikuti aturan hukum yang berlaku

"Kalau ada surat panggilan, saya pasti datang sebagai warga negara yang baik. Saya akan menceritakan dengan memperlihatkan bukti-bukti CCTV," ujar AK.

Terkait kasus dugaan penggelapan mobil, AK mengaku tidak terlibat. AK merasa hanya dititipi mobil oleh keponakannya.

"Posisi saya itu dititipi mobil oleh keponakan yang meminjamkan uang kepada seseorang dengan jaminan mobil itu. Kunci juga tidak pernah saya pegang," jelas AK.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, kasus dugaan penggelapan mobil masih dalam penyelidikan.

"Tinggal pendalaman. Beberapa saksi sudah kami mintai keterangan, termasuk keponakan anggota dewan ini," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com