SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada empat daerah di Jateng yang jalan provinsinya tergolong rusak parah dan butuh perbaikan secepatnya.
Kepala DPU BMCK Jateng, Hanung Triyono mengatakan jalanan rusak itu tersebar di kawasan pantura timur, yakni Grobogan, Pati, Jepara, dan Blora.
"Kalau jalan provinsi yang butuh perbaikan urgen itu di Grobogan, Pati, Jepara sama Blora. Emang butuh dana sangat banyak. Cukup banyak yang harus dilaksanakan perbaikan cukup serius," ungkap Hanung, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Terima Aduan Warga, Ganjar Cek Langsung Jalan Rusak di Cilacap
Pihaknya mengatakan penyebab kerusakan karena truk over dimensi dan over loading (ODOL) yang melintasi ruas jalan dan juga hujan ekstrem yang mengguyur Jateng akhir-akhir ini.
"Ya karena truk ODOL dan juga hujan ekstrem belum lama ini. Hujan ekstrem ini lumayan luar biasa. Tapi mudah-mudahan ini tidak terlalu banyak hujan," katanya.
Saat ini pihaknya masih melakukan perbaikan. Baik berupa pembenahan rutin maupun melanjutkan proyek yang sempat terhenti karena Lebaran 2023.
Hanung menyampaikan kemantapan jalan provinsi mencapai 88 persen dan jalan nasional 94 persen. Sementara itu, perbaikan jalan masih terus berlanjut di sejumlah titik di Jateng sampai sekarang.
Tak terkecuali proyek perbaikan di sepanjang ruas jalan arteri Kota Semarang dan dekat flyover Kaligawe. Kemudian ruas jalan Semarang - Boja dan Semarang - Kaliwungu. Meski tidak rusak parah, perbaikan tetap dilakukan di titik itu.
"Surakarta ke arah Purwodadi kita lakukan perbaikan dengan beton. Ini lagi on going mudah-mudahan 2024 tuntas. Kalau daerah Kedu Raya kondisinya bagus, ada peningkatan di daerah Dieng, Banjarnegara juga," imbuhnya.
Lebih lanjut, pemeliharaan jalan juga sempat terkendala pada masa covid-19. Hal ini menyebabkan pihaknya terhambat mengejar perbaikan infrastruktur jalan karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
"Dengan adanya pandemi semua mengeluh tentang jalan pasti, karna kehilangan momen untuk perbaikan peningkatan jalan 2 tahun. Tapi kalau ditanya masih butuh nggak infrastruktur? Tentu Masih butuh," pungkas Hanung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.