Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Lebaran, Harga Bawang di Kota Semarang Bikin Menangis

Kompas.com - 12/05/2023, 14:31 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Harga bawang merah kembali naik setelah Hari Raya Lebaran Idul Fitri 2023 di beberapa pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Pedagang pasar Mijen, Rodiyah mengatakan, harga bawang mulai naik sejak empat hari yang lalu. Hal itu membuat pelanggan banyak yang protes.

Baca juga: Permintaan Melonjak Jadi Penyebab Harga Bawang Merah Naik

"Pasti ada yang protes pelanggan," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (12/5/2023).

Dia menjelaskan, harga bawang merah sempat turun menjadi Rp 35.000 per kilogram. Namun, saat ini harganya naik menjadi Rp 45.000 per kilogram.

"Padahal biasanya setelah Lebaran turun harganya," kata dia.

Rodiyah mengaku tak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan harga bawang merah naik lagi. Dia berharap, harga bawang merah cepat turun agar pembeli senang.

"Kalau harga turun pembeli senang, penjual juga senang karena banyak yang laku. Soalnya bawang juga bisa busuk," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto menjelaskan, harga bawang di pasar tradisional memang naik.

"Tapi naiknya hanya sedikit," ujar Fajar.

Menurutnya, kenaikan harga bawang merah masih tergolong wajar. Jika kenaikan harga bawang merah masih sekitar 5 sampai 10 persen masih masuk batasan toleransi.

"Jika melebihi itu sudah baru dianggap tidak wajar," kata dia.

Baca juga: Kemendag Klaim Harga Bawang Putih Sudah Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com