Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Maaf Usai Tembak Pelaku Curas di Makassar

Kompas.com - 10/05/2023, 17:15 WIB
Reza Rifaldi,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kondisi Jampang pelaku pencurian disertai kekerasan yang ditembak polisi di muka umum hingga viral kini telah berangsur-angsur pulih pasca dilakukan operasi pengangkatan proyektil peluru.

Di mana diketahui, Jampang ditembak oleh polisi lantaran hendak melakukan perlawanan saat ingin ditangkap. Akibatnya dia menderita dia luka tembak di bagian perut dan pahanya.

"Tadi pagi kami berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, menyaksikan langsung operasi terhadap tersangka si Jampang. Alhamdulillah operasi pengangkatan peluru berjalan dengan lancar. Jadi, dua peluru yang bersarang di tubuh Jampang sudah terangkat," kata Kapolsek Panakkukang Kompol Saharuddin kepada awak media, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Pelaku Curas di Makassar Viral karena Ditembak Polisi di Depan Umum, Pihak Keluarga Merasa Keberatan

Diketahui Saharuddin menyambangi rumah Jampang yang terletak di Jalan Adiyaksa 7, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Rabu (10/5/2023).

Di situ, Saharuddin juga meminta maaf atas tindakan tegas yang dilakukan anggotanya saat proses penangkapan terhadap Jampang hingga menjadi viral di berbagai platform Media Sosial (Medsos).

"Sebagai bentuk empati kami ke keluarga Jampang, tadi pagi saya berkunjung ke orangtuanya, keluarga, dan saudara-saudaranya. Saya minta maaf atas tindakan keras yang dilakukan anggota kami," ucapnya.

Baca juga: Viral, Video Pria Bersimbah Darah Diduga Ditembak Polisi, Kapolrestabes Makassar Beri Penjelasan

Ia juga memberikan pengertian kepada keluarga korban, bahwa Jampang merupakan seorang residivis dan sudah membuat banyak masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Panakkukang resah.

"Kami juga memberikan pengertian, pemahaman bahwa dalam kasus ini ada 6 LP yang sementara kami tangani di Polsek Panakkukang. Kasusnya macam-macam, ada pencurian, ada pelemparan hotel, ada juga bom molotov di Gereja Adyaksa," bebernya. 

"Dan, kasus-kasus ini akan kami proses selanjutnya. Terus kami datang ke sini untuk kedua kalinya di keluarga Jampang, minta kerjasamanya. Artinya, Insya Allah kita akan bantu, masalah pengobatan di Bhayangkara itu Tanggungjawab kami," sambung Saharuddin. 

Ia menegaskan bahwa tindakan tegas terukur yang dilakukan terhadap Jampang sudah mendapatkan dukungan dari banyak kalangan masyarakat.

"Jangan sampai berulah kembali. Karena satu kecamatan ini kalau dimintai tanda tangan, semua bersedia agar si Jampang diproses. Boleh dikata ratusan testimoni yang mendukung kami dalam tindakan tegas terhadap si Jampang. Alhamdulillah kemarin kami berhasil menangkap dan mengamankan sekarang sudah di RS Bhayangkara," tandasnya. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com