BANGKALAN, KOMPAS.com - Video kerumunan warga di Bangkalan membawa senjata tajam mendatangi kantor Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, beredar luas di media sosial.
Dalam video itu disebut sekelompok orang tersebut sedang menggelar protes ke Kantor Kecamatan.
Narasi yang dibuat oleh perekam menyebutkan bahwa tindakan sekelompok orang itu ada kaitannya dengan pilakdes serentak di salah satu desa di Kecamatan Tanjung Bumi.
Baca juga: Pilkades Berdarah di Bangkalan, 2 Orang Tewas karena Ulah Kepala Desa Bulung
Kapolsek Tanjung Bumi AKP Ferry Riswantoro menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tanjung Bumi pada tanggal 4 Mei 2023.
"Itu kejadiannya sekitar tanggal 4 Mei 2023, sempat adu mulut perihal pelipatan surat suara karena belum lengkap, Desa Tagungguh," kata Ferry kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).
Ferry menjelaskan bahwa kenyataan yang ada di tempat kejadian perkara tidak seekstrem narasi yang dibangun perekam. Namun demikian, ia mengakui ada cekcok antara orang-orang yang terekam dalam video tersebut.
Saat di tempat kejadian ada petugas kepolisian dan TNI yang langsung merelai dan menengahi kelompok yang bersajam itu.
"Pemicu awalnya ada dari salah satu mereka yang bertanya kepada panitia namun dengan nada tinggi, tapi setelah dijelaskan perihal yang dimaksud akhirnya bisa saling paham," papar dia.
Panitia Pemilihan Kepala Desa di Desa Tagungguh saat itu sedang melakukan pelipatan suara, namun kelompok yang bersajam mencurigai bahwa surat suara ada yang tercoblos.
"Jadi cuma salah paham saja, yang benar itu, ada pelipatan suara karena dari kelompok mereka tidak ada saksi yang ikut melipat jadi sempat emosi," cetus dia.
Baca juga: Motif Kades di Bangkalan Bacok 2 Orang hingga Tewas, Tak Ingin Sang Adik Tersaingi di Pilkades
Ferry menambahkan saat kejadian kelompok yang bersajam langsung dimediasi dengan panitia setempat agar tidak salah paham.
Mereka juga diberikan pemahaman agar tidak membawa sajam karena dilarang dalam aturan.
Sebelumnya video berdurasi 52 derik itu sudah disebarluaskan melalui media sosial TikTok dan group WhatsApp dengan narasi adanya bentrokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.