Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Memanas Dampak El Nino, 28 Desa di Buleleng Terancam Kekeringan

Kompas.com - 04/05/2023, 12:03 WIB
Hasan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Sebanyak 28 desa di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, terancam mengalami kekeringan pada musim kemarau 2023. Suhu udara di Buleleng saat ini lebih panas dari biasanya dampak adanya El Nino.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadia Pribadi mengatakan, ada 28 desa yang tersebar di 8 kecamatan yang rawan mengalami kekeringan berdasarkan pemetaan yang dilakukan pihaknya.

Rinciannya, 2 desa di Kecamatan Tejakula, 5 desa di Kecamatan Kubutambahan, 1 desa di Kecamatan Sawan, 1 desa di Sukasada, 4 desa di Kecamatan Banjar, 1 desa di Kecamatan Seririt, 2 desa di Kecamatan Busungbiu, dan 12 desa di Kecamatan Gerokgak.

Baca juga: NTB Siapkan Rekayasa Cuaca Antisipasi Kekeringan Saat Kemarau

Ariadia menyebut, untuk mengantisipasi masyarakat kekurangan air bersih, BPBD bekerja sama dengan PDAM, Damkar, TNI-Polri, serta dinas terkait lainnya.

Para instasi tersebut akan mendukung, untuk penyiapan armada untuk menyuplai air bersih ke desa-desa.

"Sejak April dan Mei saat ini sudah mulai musim kemarau di Buleleng. Menurut BMKG puncaknya bulan Juli hingga Agustus," kata dia, Kamis (4/5/2023).

"Sekarang menurut BMKG ada potensi El Nino yang menyebabkan berkurangnya intensitas curah hujan, sehingga musim kemarau lebih kering dan lebih panjang," kata dia.

Ariadi menambahkan, El Nino terjadi akibat fenomena pemanasan di permukaan air laut di Samudra Pasifik. Kemudian dibawa oleh angin melewati Indonesia, sehingga mengakibatkan suhu udara semakin panas.

"El Nino ini dampaknya lebih banyak ke pengaruh curah hujan semakin rendah dan suhu meninggi. Berbeda dengan La Nina, yang menyebabkan hujan tinggi," ucapnya.

Baca juga: Fenomena El Nino Diperkirakan Terjadi Saat Panen Raya, Ini Kata Moeldoko

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan sisa hujan terakhir dan menampung dengan alat penampungan termasuk untuk berhemat menggunakan air bersih.

Petani diharapkan memperhatikan prakiraan cuaca saat memulai menanam. Mengingat, tahun ini bisa terjadi musim kemarau panjang akibat menurunnya curah hujan.

Selain itu, untuk mengantisipasi kebakaran hutan, ia berkoordinasi dengan petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Masyarakat diimbau tidak membuang putung rokok ke hutan untuk mencegah kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekda Padang Dilantik Jadi Pj Wali Kota

Sekda Padang Dilantik Jadi Pj Wali Kota

Regional
Akhir Pelarian WN Bangladesh DPO Kasus Penyelundupan WNA ke Australia, Ditangkap dan Dibawa ke Kupang

Akhir Pelarian WN Bangladesh DPO Kasus Penyelundupan WNA ke Australia, Ditangkap dan Dibawa ke Kupang

Regional
Terlibat Kecelakaan dengan Kereta Sembrani di Semarang, 1 Mobil Ringsek

Terlibat Kecelakaan dengan Kereta Sembrani di Semarang, 1 Mobil Ringsek

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
Tukang Parkir Aniaya Dokter Spesialis RSUCM Aceh Utara

Tukang Parkir Aniaya Dokter Spesialis RSUCM Aceh Utara

Regional
Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Regional
Kisah Pilu Nenek Tewas Diperkosa 5 Orang di Sorong, 4 Pelaku Masih Buron

Kisah Pilu Nenek Tewas Diperkosa 5 Orang di Sorong, 4 Pelaku Masih Buron

Regional
17 Delegasi Internasional Kunjungi Banyuwangi, Ini Kata Mereka

17 Delegasi Internasional Kunjungi Banyuwangi, Ini Kata Mereka

Regional
Kabur Usai Banting Bayinya hingga Tewas, Ayah di Empat Lawang Ditangkap

Kabur Usai Banting Bayinya hingga Tewas, Ayah di Empat Lawang Ditangkap

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Polisi Tutup Akses Jalan Padang-Solok

Longsor di Sitinjau Lauik, Polisi Tutup Akses Jalan Padang-Solok

Regional
Pasar Karangkobar Banjarnegara Terbakar, Ini Pemicunya

Pasar Karangkobar Banjarnegara Terbakar, Ini Pemicunya

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir dari Panggilan Jaksa

Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir dari Panggilan Jaksa

Regional
Adik Ahok dan Anak Yusril Bersaing pada Pilkada Bangka Belitung

Adik Ahok dan Anak Yusril Bersaing pada Pilkada Bangka Belitung

Regional
Kesal Sering Menangis, Ayah Banting Bayi 1 Bulan hingga Tewas di Sumsel

Kesal Sering Menangis, Ayah Banting Bayi 1 Bulan hingga Tewas di Sumsel

Regional
1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' Jalani Upacara Tradisi Seba

1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" Jalani Upacara Tradisi Seba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com