Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fitri, Rumah Majikannya Hancur dalam Perang di Sudan: Antara Hidup dan Mati

Kompas.com - 01/05/2023, 12:24 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Fitri Indrayani (38), warga Kecamatan Sekotong, Lombok Barat tampak menenteng tas keluar dari arah pintu kedatangan Bandara Internasional Lombok, Senin (1/5/2013).

Fitri merupakan salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Sudan.

Dia dipulangkan bersama tiga WNI lainnya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat setelah pertempuran meletus antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan.

Baca juga: Tangis Haru Sambut Kedatangan WNI Korban Perang Sudan di Bandara Lombok

Antara hidup dan mati

Fitri pulang bersama 3 WNI lainnya dalam kloter pertama yang difasilitasi oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat.

Saat ditemui Kompas.com, Fitri menceritakan kondisi mencekam saat peperangan terjadi.

Rumah majikan tempat ia bekerja hancur akibat hantaman senjata.

"Kondisi ngeri sekali, rumah majikan saya hancur akibat tembakan senjata. Pokoknya antara hidup dan mati," kata Fitri, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Kloter Pertama Pengungsi Sudan Tiba di Jatim, 1 Orang Cedera Rahang

Fitri menjelaskan, air dan listrik padam. Bahkan pada saat hari raya Idul Fitri, dirinya tidak berani keluar.

"Pas Lebaran itu paling ngeri, suara tebakan, dentuman dari berbagai arah, kita tidak berani keluar rumah," kata Fitri.

Menurut Fitri, kondisinya lebih baik setelah mengungsi bersama majikannya ke rumah lain.

"Kan majikan saya itu mengungsi ke rumah saudaranya. Jadinya saya ikut dan kemudian saya dievakuasi ke KBRI," kata Fitri.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 27 Warga Negera Indonesia (WNI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban peperangan di Sudan dipulangkan, Senin (1/5/2023).

Asap mengepul dari lingkungan pusat Khartoum, Sudan, Minggu (16/4/2023). Puluhan orang tewas dalam pertempuran sengit antara tentara reguler Sudan dengan pasukan paramiliter RSF untuk berebut kekuasaan.AP PHOTO/MARWAN ALI Asap mengepul dari lingkungan pusat Khartoum, Sudan, Minggu (16/4/2023). Puluhan orang tewas dalam pertempuran sengit antara tentara reguler Sudan dengan pasukan paramiliter RSF untuk berebut kekuasaan.

27 warga NTB dipulangkan

Sebanyak 27 warga asal NTB tersebut dipulangkan secara berangsur-angsur dalam 3 kloter penjadwalan.

Para WNI yang dipulangkan terdiri dari mahasiswa dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Untuk hari ini (Senin) ada dua kloter pemulangan, kloter pertama pukul 10 ini ada 4 orang, dan nanti kloter ke dua pukul 3 sore ada 19 orang terdiri dari mahasiswa dan PMI, jadi total hari ini ada 23 orang dipulangkan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi saat menjemput para WNI di Bandara Lombok, Senin.

Sedangkan empat orang sisanya masih berada di Jakarta untuk menunggu jadwal kepulangan berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com