Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kantor Polisi Diserang Lagi...

Kompas.com - 29/04/2023, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kejadian penyerangan kantor dan fasilitas kepolisian yang terjadi berturut-turut selama kurang dari sebulan harus direspons Presiden Joko Widodo, kata Gufron Mabruri selaku direktur LSM Imparsial.

"Presiden selaku otoritas politik yang membawahi tentara dan polisi harus mendorong upaya pengungkapan dan penyelesaian kasus penyerangan dan yang penting memastikan itu tidak terulang lagi," ujar Gufron.

"Presiden tidak boleh diam. Kalau tidak ini akan terus meluas. Apalagi kalau di balik peristiwa ini [penyerangan Polres Jeneponto] ada relasi dengan aparat terkait," tegas dia.

Penyerangan Polres Jeneponto terjadi pada Kamis (27/4/2023) dini hari, sekitar pukul 01.45 Wita.

Satu pekan sebelumnya, perusakan pos dan pembakaran kendaraan milik polisi terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Penyerangan Mapolres Jeneponto: Kronologi, Penyebab, dan Korbannya

Panglima Daerah Militer XIX/Hasanuddin menyatakan sampai saat ini penyerangan di Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), tidak ada kaitannya dengan TNI.

Selain itu, identifikasi pelaku masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana mengatakan, saat ini situasi sudah kondusif dan puing-puing juga telah dibersihkan. Barang bukti juga sudah diamankan.

Beberapa pihak menduga, dan beberapa media menyebutkan, penyerangan Polres Jeneponto itu dilakukan oleh oknum TNI.

Namun, Komang mengatakan, kasus ini masih didalami dan “tidak boleh mengait-ngaitkan”.

“[Penyerangnya] Dari OTK [Orang Tak Dikenal] lah, enggak ada yang berani nyerang kantor kalau enggak dari OTK,” jelas Komang kepada wartawan Muh Aidil yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Kamis (27/4/2023) siang.

Baca juga: 2 Oknum Anggota TNI Cekcok dengan Polisi di Jeneponto, Pangdam Hasanuddin: Ada Kesalahpahaman

Dia juga mengatakan, Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso langsung melakukan pengecekan ke Polres Jeneponto untuk tetap memberikan motivasi dan semangat kepada anggota yang bertugas.

Pimpinan Kodam XIV/Hasanuddin, termasuk Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Dani Budiyanto, juga berkunjung ke Jeneponto untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (27/4/2023) malam, Kapolda Sulsel dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengatakan akan bekerja sama untuk mengusut kasus penyerangan Polres Jeneponto secara transparan dan akan memberikan sanksi apabila ada anggota yang salah.

Namun, dalam kesempatan yang sama, Mayjen Totok menegaskan sampai saat ini OTK yang melakukan penyerangan tidak ada kaitannya dengan TNI.

"Mohon tidak membuat berita yang sifatnya belum benar, belum pasti. Mari tunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.

Baca juga: Mapolres Jeneponto Diserang OTK, Kapolda Sulsel Minta Anggotanya Tak Reaktif

Akan tetapi, pengamat militer Khairul Fahmi berpendapat kehadiran pimpinan Kodam di Polres Jeneponto justru menguatkan dugaan bahwa pelaku penyerangan adalah anggota TNI.

Kronologi penyerangan

Penyerangan ini adalah yang kedua di Sulawesi Selatan dalam waktu dua pekan terakhir.DOK. POLDA SULSEL via BBC Indonesia Penyerangan ini adalah yang kedua di Sulawesi Selatan dalam waktu dua pekan terakhir.
Penyerangan Polres Jeneponto terjadi pada Kamis (27/4/2023) dini hari, sekitar pukul 01.45 Wita.

Sekelompok orang--beberapa media menyebut jumlahnya sampai 100 orang--melempar batu dan bom molotov ke arah ruangan Propam Polres Jeneponto.

Beberapa kali juga sempat terdengar suara tembakan dari para pelaku penyerangan, berdasarkan keterangan Polda Sulsel.

Bripka Musmuliadi, yang tengah berjaga, mengalami luka tembak di bagian perut. Akibat kejadian itu, personel polisi lainnya langsung mengevakuasi korban sambil menghalau serangan dengan mengeluarkan tembakan peringatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com