Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Advokat dari 911 Hotman Paris Minta Provokator Kasus Penganiayaan Santri di Sragen Diproses Hukum

Kompas.com - 27/04/2023, 15:45 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Tim Advokat dan Konsultan Hukum dari 911 Hotman Paris selaku pengacara keluarga DWW (14), korban penganiayaan di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam Masaran, Sragen, Jawa Tengah, meminta dua provokator segera diproses hukum.

Pasalnya, sampai dengan saat ini keduanya belum dijadikan sebagai tersangka.

"Dari tim advokat dan konsultan hukum akan menindaklanjuti provokator supaya segera naik sidik. Jadi kita akan audiensi dengan Kapolres Sragen," kata Konsultan Hukum Tim Legal dari 911 Hotman Paris, Zaskia Dhea dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Ibu Santri yang Tewas Dianiaya Seniornya Mengadu ke Hotman Paris, Polres Sragen Berikan Penjelasan

Zaskia mengungkapkan, dua provokator ini memanas-manasi tersangka pada saat menganiaya korban hingga tewas.

"Jadi provokator tersebut yang mengompori supaya pelaku utama yang sekarang sudah jadi terdakwa ini kayak menyiksanya ini supaya lebih keras, lebih kejam gitu. Dan belum ada tindak lanjut dari kepolisian," ungkap dia.

Sementara kata Zaskia untuk terdakwa sudah ditahan di Yayasan Lentera Bangsa Sragen setelah ibu korban, Jumarsih mendatangi 911 Hotman Paris.

Jumarsih mendatangi 911 Hotman Paris pada Sabtu (15/4/2023). Dua hari setelah Jumarsih mendatangi 911 Hotman Paris yakni pada Senin (17/4/2023) terdakwa dilakukan penahanan.

Ketua Advokat dari 911 Hotman Paris, Ali Muqorobin menambahkan, sidang lanjutan kasus tewasnya DWW setelah dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam Sragen digelar di Pengadilan Negeri Sragen pada hari ini, Kamis (27/4/2023) dengan agenda pemeriksaan saksi.

Ada sebanyak 11 saksi yang diperiksa dalam sidang tersebut. Delapan di antaranya merupakan santri pondok dan tiga lainnya ustaz.

Baca juga: Datangi Hotman Paris, Ibu Santri yang Tewas Dianiaya Senior di Sragen: Selama 5 Bulan, Pelaku Tak Ditahan

Ali menambahkan agar terdakwa ditahan di LP anak. Tetapi berdasarkan informasi dari kejaksaan terdakwa sudah ditahan di Yayasan Lentera Bangsa.

"Saya tanyakan ke pihak kejaksaan itu sudah ditahan, tapi di Yayasan Lentera Bangsa. Dari pihak kita, keluarga menginginkan (ditahan) di LP anak. Karena di yayasan kan sama saja kaya di pondok kayak kemarin. Cuma pindah tempatnya saja," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Jumasri (38) dan Dwi Minto Waluyo, warga Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur mengadu ke pengacara senior Hotman Paris melalui Kopi Joni dan Hotman 911.

Jumasri menuntut keadilan atas kematian DWW (14), putranya yang tewas saat menimba ilmu di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam Masaran, Sragen, Jawa Tengah pada Minggu (20/11/2022).

”Saya mengadu ke Kopi Joni dan Hotman 911 supaya dapat keadilan untuk anak saya,” ujar Jumasri melalui sambungan telepon, Senin (17/04/2023).

Baca juga: Tangis Ibu Santri Korban Penganiayaan di Ponpes Sragen, Mengadu ke Hotman Paris Tersangka Belum Ditahan

Dia mengaku berangkat dari Ngawi menuju rumah saudaranya di Banten pada Sabtu (8/4/2023).

Selama lima hari, Jumasri mengaku bolak-balik Banten-Jakarta untuk menanti kehadiran Hotman di Kopi Joni. Beruntung pada Sabtu (15/4/2023) pagi dia bisa bertemu dengan Hotman dan mengadukan kesedihannya.

“Berangkat dari Banten jam 05.00 WIB, tokonya belum buka kita sanggong di situ. Pulang jam 09.00 WIB malam atau 22.00 WIB, kalau enggak ketemu. Kemarin hari Sabtu kita bisa ketemu, kami ingin memperjuangkan nasib anak saya karena pelaku tidak dihukum dan dua provokator yang melarang santri lain menolong anak saya tidak diproses hukum,” ucapnya.

Jumasri mengaku kecewa dengan proses hukum atas kematian putranya. Sebab dalam kasus putranya tersangka berinisial MH (17) tidak ditahan.

Dia membandingkan dengan kasus penganiayaan Mario. “Pacarnya Mario saja yang usianya 15 tahun bisa ditahan, ini keduanya tidak diproses hukum,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com