KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah kepada pelaku pemerkosa santri di Batang.
Hal tersebut terjadi saat Ganjar menghadiri rilis kasus tersebut di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023).
Dengan nada tinggi, Ganjar bertanya kepada pelaku yakni WM (57) soal aksi pencabulan yang dilakukan.
"Kenapa kamu tega melakukan itu? Apalagi korbanmu itu masih anak-anak. Kamu tidak sadar bahwa itu salah. Jujur saja sekarang, berapa santri yang jadi korbanmu," tanya Ganjar, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Ganjar Pranowo Marahi Pelaku Pencabulan Santriwati: Kenapa Kamu Tega? Mereka Masih Anak-anak
Polisi awalnya mencatat korban aksi bejat WM diduga berjumlah 15 orang santri. Namun, saat ditanya Ganjar, WM mengaku ada dua alumni santrinya juga menjadi korban.
Pelaku mulai mencabuli korbannya sejak 2019 sampai tahun 2023.
"Berarti 17 korban, ada lagi tidak. Jujur saja," desak Ganjar.
Ganjar yang marah dengan peristiwa itu menyebut kasus itu sangat serius di dunia pendidikan.
"Tentu kami marah. Apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami, ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apa pun. Kami akan langsung terjunkan tim, membuka posko dan trauma healing pada korban," kata Ganjar.
Kasus semacam ini bukan yang pertama. Sebab pada September 2022, di Batang ada kasus pemerkosaan dengan korban 22 orang.
Pemprov Jateng akan menggandeng Kemenag untuk mengevaluasi pondok pesantren itu. Bila tidak layak, maka akan ditutup.
Baca juga: Ganjar Emosi Saat Interogasi Pengasuh Ponpes di Batang yang Perkosa Belasan Santri
Sebab di lokasi juga terdapat sekolah madrasah. Kemudian, pihaknya juga akan memperketat pengawasan sekolah dan ponpes.