Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Uang Rp 100 Juta yang Disimpan Kakek Sarneli, BI: Beberapa Pecahan Tak Dapat Ditukarkan

Kompas.com - 27/04/2023, 15:17 WIB
Rasyid Ridho,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sarneli (75), seorang kakek di Kota Serang, Banten, membuat heboh keluarga dan tetangganya. Sebab, di kamarnya yang sederhana tersimpan tumpukan uang lebih dari Rp 100 juta. 

Uang ratusan juta itu ternyata telah dikumpulkan oleh warga Lingkungan Karundang Lor, RT 004/RW 002 Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocokjaya Kota Serang tersebut selama puluhan tahun.

Baca juga: Heboh soal Kakek di Serang Simpan Uang dalam Kamar Bertahun-tahun, Jumlahnya Lebih dari Rp 100 Juta

Saat awal ditemukan, terdapat uang pecahan Rp 10.000, Rp 20.000 dan Rp 100.000 dengan emisi lama tahun 1997-1999.

Selain itu, terdapat uang kertas dalam kondisi rusak sekitar Rp 10 juta.

BI mengecek

Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, Syahrun Romadhoni mengatakan, hasil pengecekan oleh timnya, mayoritas uang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Adapun pecahannya mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000.

"Memang ada beberapa uang pecahan lama yaitu Rp 10.000 Rp 20.000 dan Rp 50.000, tahun emisinya 1998 dan 1999," kata Syahrun kepada wartawan usai mengunjungi rumah Sarneli. Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Simpan Uang Rp 100 Juta Lebih, Kakek Sarneli Tak Pernah Kunci Rumahnya, 10 Tahun Sembunyikan di Tempat Ini

Aturan penukaran

Dia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/33/PBI/2008 tanggal 25 November 2008 bahwa uang pecahan tersebut sudah dicabut dan ditarik peredarannya.

Adapun jangka waktu penukaran uang tersebut di bank umum maupun BI, lanjut Syahrun, dari tanggal 31 Desember 2008 sampai dengan 30 Desember 2013.

Kemudian, tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan 30 Desember 2018 uang tersebut bisa ditukar di Bank Indonesia saja.

"Sehingga secara ketentuan, beberapa pecahan tadi itu sudah tidak dapat ditukarkan. Yang tidak bisa diganti itu hanya sedikit beberapa lembar saja," ujar dia.

Sedangkan untuk uang pecahan yang masih berlaku dengan kondisi lusuh dan rusak, BI Banten akan membantu pihak keluarga untuk memfasilitasi proses penukarannya.

Namun, bila pihak keluarga ingin menyetorkan secara langsung ke bank umum sebagai tabungan, pihak BI mempersilakan.

"Ketentuan untuk uang yang rusak, pertama ukurannya. Jika ukuran lebih besar atau sama dengan 2 per 3 ukuran aslinya, dan tentunya ciri-ciri keasliannya akan kami ganti, dan kami ada alatnya, alat scanner," jelas Syahrun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Kakak Beradik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Beradik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com