Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh soal Kakek di Serang Simpan Uang dalam Kamar Bertahun-tahun, Jumlahnya Lebih dari Rp 100 Juta

Kompas.com - 27/04/2023, 04:58 WIB
Rasyid Ridho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com  – Sarneli (75), seorang kakek di Kota Serang, Banten, membuat heboh keluarga dan tetangganya. Sebab, di kamarnya yang sederhana tersimpan tumpukan uang lebih dari Rp 100 juta

Sarneli diketahui hidup sebatang kara di rumahnya, di Lingkungan Karundang Lor, RT 004 RW 002, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang.

Sarneli mengumpulkan uang tersebut lebih dari 10 tahun. Uang itu dikumpulkan Sarneli dari hasil menjual bebek peliharaannya, bantuan pemerintah, dan pemberian dari warga.

Uang yang disimpan mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 dengan emisi terlama tahun 1997.

Baca juga: Cerita Raswiyanto, Uang Rp 35 Juta Miliknya Rusak Dimakan Rayap, Disimpan di Kardus Selama 9 Tahun

Uang itu dikumpulkan Sarneli dengan cara diikat menggunakan karet, lalu dibungkus menggunakan kantong plastik dan ditumpuk di kamarnya. Ada beberapa kantong plastik dimasukkan ke ember bekas cat.

Lalu, ada juga yang disimpan di atas dan di bawah kasur, serta di kolong ranjang. Sementara itu, uang logam dimasukkan ke kaleng bekas kue.

Selama bertahun-tahun, tak ada keluarga yang mengetahui adanya uang tersebut di kamar Sarneli. Uang ratusan juta rupiah itu akhirnya diketahui setelah Sarneli memberitahukan kepada keponakannya, Ola Sahala (55), pada Selasa (25/4/2023) malam.

Sarneli memberi tahu keponakannya karena sejak dua bulan lalu dalam kondisi sakit dan hanya bisa terbaring di atas kasur. Sarneli diketahui sudah tidak bisa berjalan.

"Semalam (Selasa malam) itu Mang Neli (Sarneli) ngasih tahu ke saudaranyabahwa uangnya ada di kolong (ranjang), di ember, akhirnya diambil, ditaruh buat dihitung sama warga," kata Ola Sahala kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).

Saat dibongkar oleh warga, uang itu kemudian dipilah sejak pukul 19.30 WIB hingga 01.00 WIB. Hasilnya, didapati uang kertas sebanyak lebih dari Rp 7 juta dalam kondisi rusak. Sedangkan sebanyak Rp 18.270.000 dalam kondisi masih utuh, dengan pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000.

"Ada juga Rp 50.000, Rp 100.000 juga ada. Uang (emisi) lama. Uang baru juga ada," ujar Ola.

Kemudian, keesokan harinya, Rabu (26/4/2023) pagi, Ola bersama keluarga dan warga membantu membersihkan kamar Sarneli karena kondisinya yang berantakan.

Namun, saat bersih-bersih, keluarga dan warga lagi-lagi menemukan uang dengan jumlah yang lebih banyak.

Baca juga: Senyuman Samin, Uang Tabungannya yang Rusak Dimakan Rayap Diganti BI Sejumlah Rp 20.220.000: Saya Bersyukur Sekali

"Dibongkar lagi, ada lagi (uang) di dalam plastik. Ditemukan lebih banyak lagi uangnya. Jadi kalau total ada 20-an (kantong) plastik uangnya," ujar Ola.

Saat dihitung dan dipisahkan, total uang yang utuh ada sebanyak Rp 104 juta, sedangkan uang dalam kondisi rusak sebesar Rp 10 juta.

Ola pun merasa aneh dan heran karena Sarneli berani menyimpan uang sebanyak itu di rumahnya dengan kondisi pintu yang tidak pernah dikunci.

"Saya aja saudaranya enggak nyangka kalau dia (Sarneli) punya uang banyak. Disimpan di kamarnya itu," kata Ola.

Uang yang dalam kondisi rusak saat ini sedang dalam proses penukaran di bank, sedangkan uang Rp 104 juta sudah diamankan oleh saudaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com