KOMPAS.com - Ernawati (36), seorang wanita bos toko kelontong, warga Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengaku tertipu dukun pelaris Rp 4,2 miliar.
Ia pun kemudian melaporkan kasus dugaan penipuan itu ke Polres Tuban pada Rabu (14/4/2023).
Didampingi kuasa hukumnya, Ernawati menjelaskan, ia merasa tertipu oleh dukun pelaris pasangan suami istri berinisial Sug dan Sur, warga Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: 5 Tahun Mandi Kembang, Pedagang Kelontong Ini Tertipu Dukun Pelaris Rp 4,2 Miliar
Kasus itu bermula pada 2017 silam, Ernawati meminta bantuan pasutri yang dikenal dukun pelaris untuk membantu usaha korban supaya makin laris.
Ia mengaku pasutri itu kerap mengiming-imingi dagangannya akan makin laris. Namun Ernawati harus menjalani ritual mandi kembang dan menyetorkan sejumlah uang untuk mahar pelaris dagangan.
"Saya pun dimandikan dengan kembang seminggu dua kali selama 5 tahun," kata Ernawati.
Kemudian pada tanggal 15 Juli 2017, Ernawati menyerahkan uang mahar Rp 500 juta kepada dukun pelaris itu. Ia pun kembali menyerahkan uang Rp 500 juta pada hari berikutnya.
Selain itu, setiap menjalani ritual mandi kembang, Ernawati juga memberikan uang Rp 10 juta hingga Rp 30 juta dalam kurun waktu 5 tahun demi dagangannya makin laris.
"Jika ditotal, uang yang telah diserahkan mencapai Rp 4,2 miliar," kata Ernawati.
Namun setelah 5 tahun kemudian, Ernawati merasa tertipu oleh dukun pelaris itu. Ia pun meminta dukun tersebut untuk mengembalikan uangnya.
Namun terlapor menolak dan menantang Ernawati melapor ke kepolisian.
"Kemarin saya sudah pernah datang ke rumah dukun. Bahkan saya pernah diusir mentah-mentah. Kemudian saya laporkan ke Polres bersama pengacara saya," kata Ernawati.
Sementara itu, kuasa hukum Ernawati, Nur Azia menambahkan, uang pemberian kliennya dipakai dukun pelaris untuk membeli tahan, mobil hingga usaha kandang ayam.
Baca juga: Mulyadi, Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Dimakamkan di Palembang
Menurut Aziz, kliennya sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Namun pasutri dukun pelaris itu menolak dan menantang Ernawati untuk melapor ke polisi.
Hingga kini, Kompas.com masih mencoba untuk mengkonfirmasi ke Polres Tuban terkait laporan Ernawati ini. (Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.