RUTENG, KOMPAS.com - Konstantinus Pambut (55), warga Kampung Mbaru Golo Woa, RT 11 RW 06. Dusun C, Desa Koak, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dikurung dalam kandang dengan ukuran 2x2 meter di belakang rumah keluarganya.
Konstantinus Pambut sudah 37 tahun menderita sakit gangguan jiwa. Ia dipasung selama 33 tahun.
Sejak 4 tahun lalu, ia dikurung di dalam kandang di belakang rumah keluarganya dengan kondisi telanjang.
Dua kakinya sudah mengecil. Rambut, kuku dan jenggot memanjang tak terurus. Kondisinya sangat tidak manusiawi. Lumpuh.
Baca juga: Pencuri Sepeda Motor Dilepas karena Ternyata ODGJ, Diduga Kabur dari Rumah Sakit Jiwa
Regina Asut, Ibu Kandung Konstantinus saat ditemui Kompas.com, Sabtu, (8/4/2023), menjelaskan, Konstantinus Pambut adalah anak sulung dari delapan bersaudara.
"Anak saya menderita sakit sejak kelas II SMP di Satarmese tahun 1986. Awalnya, anak saya jatuh dari kuda. Tangan kanannya patah. Saya dan suami membawa berobat tangannya yang patah di Rumah Sakit Cancar dan sembuh," jelasnya.
Setelah tangannya sembuh, lanjut Regina, Konstantinus masih sakit. Ia jalan-jalan di kampung dengan tak berpakaian. Naik pohon kelapa, dan terkadang panjat tebing. Kadang-kadang pula menghilang.
Ia juga sering memukul anak-anak di kampung. Kondisi sakitnya semakin parah.
Akhirnya keluarga mengambil keputusan dengan memasungnya di dapur supaya Konstantinus tidak jalan-jalan dan memukul orang di kampung.
"Kurang lebih 33 tahun, Konstantinus dipasung di belakang dapur. Selama ia sakit kami tidak tahu untuk berobat ke mana. Selama dipasung, beberapa dibongkar karena kaki luka dan berulat (belatung). Kami obati kaki yang luka dan sembuh. Tapi, Ia masih mengamuk dan berontak," jelasnya.
Regina mengakui bahwa ia tidak sanggup lagi merawat anaknya yang dikurung di kandang (pondok) di belakang rumah.
"Saya sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan serta merawat sungguh sangat sengsara dengan derita yang dialami anak saya. Saya yang mandi, bersih kotoran (BAB), memangkas rambut. Kini saya juga sakit. Suami saya juga sedang sakit. Kini Konstantinus dirawat adiknya untuk memberi makan," jelasnya.
Adik dari Konstantinus, Marianus Mantu dan Wilibrodus Sanggur saat ditemui Kompas.com, Sabtu (8/4/2023), menjelaskan sejak 4 tahun lalu keluarga membongkar pasungnya karena kaki luka parah dan berbelatung.
Saat ini hanya dikurung dalam keadaan kaki tidak dipasung karena kondisinya sudah lumpuh.
"Saat ini kakak kami tidak bisa berdiri dan tidak bisa berjalan. Kondisinya lumpuh dengan kaki mengecil. Selain itu kakak kami tidak mau memakai baju sehingga kondisi telanjang dalam pondok kurungannya," jelasnya.