KUPANG, KOMPAS.com - Satu rumah warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak akibat pergeseran tanah.
"Pergeseran tanah yang menyebabkan rumah warga rusak itu, akibat intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023) petang.
Rumah yang rusak itu, lanjut Ambrosius, milik Seprianus Beti yang dihuni oleh lima anggota keluarga.
Baca juga: Sambil Menangis, Nuriadi Kisahkan Saat Tanah Bergeser 500 Meter dan Istrinya Tak Tertolong
Meski begitu, kata Ambrosius, tidak ada korban jiwa.
Seprianus Beti bersama istri dan anak-anaknya saat ini mengungsi ke rumah orangtuanya.
Menurut Ambrosius, di lokasi itu rawan terjadi pergeseran tanah, sehingga warga lainnya telah pindah beberapa waktu lalu, guna menghindari bencana.
Hanya Seprianus sendiri yang memilih bertahan di tempat itu, sehingga akhirnya rumah yang dihuninya rusak dan tidak bisa ditempati lagi.
Baca juga: 147 Rumah di Purwakarta Rata dengan Tanah Diduga akibat Tanah Bergeser
Ambrosius mengatakan, pihak BPBD Kabupaten Kupang, saat ini terus memantau lokasi pergeseran tanah dan mengimbau warga untuk menjauh dari lokasi itu.
Selain pergeseran tanah yang menyebabkan rumah warga rusak, BPBD Provinsi NTT juga menerima laporan dari BPBD Kota Kupang, di Kampung Nelayan, Kecamatan Kelapa Lima, ada dua unit kapal nelayan tenggelam karena dihantam gelombang tinggi saat berlabuh.
Pihaknya masih menelusuri informasi itu di lapangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.