PADANG, KOMPAS.com-Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi hampir mengalami kecelakaan akibat adanya warga yang meminta sumbangan di tengah jalan raya.
Peristiwa itu terjadi saat rombongan Mahyeldi melakukan perjalanan safari Ramadhan ke Sawahlunto, Selasa (4/4/2023) lalu.
Saat itu rombongan yang diiringi mobil patwal itu dikejutkan oleh adanya warga yang meminta sumbangan di tengah jalan di Lubuk Selasih, Kabupaten Solok.
"Rombongan terpaksa rem mendadak sehingga hampir saja tabrakan sesama mobil di dalam rombongan," kata Mahyeldi kepada wartawan, Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Gunakan Pelat Nomor Kendaraan Istri Gubernur Sumbar, Pemilik Honda Brio Terancam Pidana
Mahyeldi meminta kebiasaan masyarakat yang meminta sumbangan di tengah jalan menjelang Lebaran itu dihentikan.
Hal itu sangat berbahaya bahkan bisa memicu terjadinya kecelakaan dengan korban jiwa.
"Kalau bisa minta sumbangan di tengah jalan ini jangan dilakukan, sangat berbahaya. Carilah solusi lain misalnya langsung menghubungi calon donatur di kampung atau di rantau," kata Mahyeldi.
Baca juga: Larangan Bukber Pejabat dan ASN, Gubernur Sumbar: Sebaiknya Dipertimbangkan Lagi
Menurut Mahyeldi, kecelakaan bisa terjadi pada pengendara lain. Apalagi menjelang Lebaran banyak pengendara dari luar daerah yang tidak terlalu menguasai medan sehingga bisa menimbulkan kecelakaan.
Mahyeldi meminta bupati dan wali kota untuk lebih memperhatikan hal tersebut karena potensi kecelakaan tidak hanya bisa membahayakan peminta sumbangan tetapi juga pengendara.
Titik lokasi peminta sumbangan tersebut juga berpotensi menjadi titik-titik kemacetan yang mengurangi kenyamanan bagi pemudik yang akan masuk Sumbar.
"Kita tengah mengupayakan agar libur Lebaran tahun ini lebih nyaman dari tahun lalu. Beberapa solusi kita carikan seperti rekayasa arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah. Jangan sampai lokasi peminta sumbangan, malah menjadi titik kemacetan baru," ujar Mahyeldi.
Kebiasaan meminta sumbangan di tengah jalan itu seakan sudah menjadi kebiasaan masyarakat berbagai daerah di Sumbar.
Jumlah peminta sumbangan tersebut akan meningkat menjelang hari-hari besar seperti 17 Agustusan dan Lebaran.
"Sumbangan yang diminta itu biasanya untuk kegiatan kepemudaan, keagamaan atau pembangunan masjid meskipun tujuannya baik tapi cara penghimpunannya tentu juga harus baik dan aman," kata Mahyeldi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.