Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semana Santa, Tradisi Paskah di Larantuka yang Telah Berusia 5 Abad

Kompas.com - 06/04/2023, 20:41 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Menyambut perayaan Paskah, masyarakat Larantuka di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memiliki sebuah tradisi Pekan Suci bernama Semana Santa.

Semana Santa adalah rangkaian prosesi Pekan Suci yang terdiri dari berbagai ritual yang dimulai dengan Misa Minggu Palma dan ditutup di hari minggu dengan Misa Paskah.

Baca juga: Buha-buha Ijuk, Tradisi Ziarah Kubur pada Perayaan Paskah di Tanah Batak

Semana Santa ini diketahui telah berlangsung selama lebih dari lima abad dan penuh dengan tradisi yang berasal dari kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Larantuka.

Tradisi Semana Santa juga menjadi perayaan keagamaan terbesar yang dirayakan oleh masyarakat Flores.

Baca juga: Jalan Salib, Tradisi Umat Katolik Wonogiri di Hari Jumat Agung

Asal-usul Tradisi Semana Santa

Dilansir dari laman indonesia.travel, sejarah tradisi Semana Santa bermula sekitar 500 tahun lalu ketika seorang pemuda dari Suku Resiona sedang bermain di pinggir laut.

Keturunan Raja Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Viera de Godinho, menyebut bahwa pemuda Resiona itu melihat sesosok dewi yang berjalan di atas air.

Baca juga: Operasi Semana Santa Jelang Paskah, Polda NTT Siapkan 165 Personel

Pemuda Resiona tersebut lalu bertanya kepada sosok dewi itu, namun malah dijawab dengan bahasa yang asing.

Sang pemuda lalu melaporkan hal yang dialaminya kepada para tetua suku. Namun, saat mereka kembali ke tempat tersebut yang ada hanyalah sebuah patung perempuan berparas syahdu.

Patung perempuan berparas syahdu tersebut lalu mereka bawa ke korke (rumah adat).

Seiring waktu, masyarakat Larantuka termasuk rajanya mulai menyembah figur perempuan tersebut dianggap selalu mendatangkan keberuntungan.

Bersama dengan datangnya bangsa Portugis di Flores, datanglah juga misionaris yang menyebarkan agama Katolik.

Raja Larantuka lalu mengajak misionaris tersebut melihat figur suci yang kini telah dikenal sebagai Tuan Ma.

Setelah menyadari bahwa tulisan di dekat figur tersebut berbunyi 'Santa Maria Reinha Rosari', sang misionaris langsung berlutut saat menyadari bahwa figur itu ternyata adalah Bunda Maria.

Singkat cerita, di tahun 1650 Raja Larantuka Ola Adobala kemudian dibaptis dan menyerahkan kekuasaannya kepada Tuan Ma.

Pada tahun 1665, putra dari Ola Adobala, Don Gaspar I mulai mengarak patung Tuan Ma keliling Larantuka, yang melahirkan tradisi Semana Santa yang masih tetap dipertahankan hingga saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Regional
Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Regional
Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Regional
IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

Regional
Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Regional
Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Regional
HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

Regional
Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Regional
Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Regional
Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Regional
Cerita Warga 'Sulap' Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Cerita Warga "Sulap" Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Regional
Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Regional
Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Regional
Ibu Ini Histeris Anaknya Tak Dikembalikan Mantan Suami, Sudah Minta Tolong Polisi dan Babinsa tapi Gagal

Ibu Ini Histeris Anaknya Tak Dikembalikan Mantan Suami, Sudah Minta Tolong Polisi dan Babinsa tapi Gagal

Regional
14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia

14 Santriwati di Rokan Hilir Diduga Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com