Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,8 NTB, Jembatan di Bima Putus

Kompas.com - 02/04/2023, 19:42 WIB
Junaidin,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,8 di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memperparah kondisi jembatan penghubung antara Desa Waworada dan Doro Oo di Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima.

Gempa yang terjadi Minggu (2/4/2023) sekitar pukul 16.40 Wita tersebut membuat jembatan itu ambruk hingga tak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun empat.

"Hari ini jembatan tersebut sudah benar-benar putus dan sudah tidak bisa dilalui oleh kendaraan apa pun," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, Isyrah, saat dikonfirmasi, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Gempa NTB Magnitudo 5,8 Terasa hingga Makassar, Warga Panik

Isyrah menjelaskan, jembatan penghubung antar-desa itu retak akibat terjangan banjir yang terjadi Rabu (29/3/2023). Hanya saja, kondisinya saat itu masih bisa dilalui oleh kendaraan.

Pada Minggu (2/4/2023) ini banjir kembali terjadi dan bersama dengan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,8. Akibatnya, jembatan tersebut ambruk dan tidak bisa dilalui kendaraan.

"Awalnya itu karena banjir pada 29 Maret lalu," ujarnya.

Baca juga: Cerita Warga Saat Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Dikira Gempa hingga Petir

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bima, Topan Primadi mengonfirmasi adanya gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,8.

Berdasarkan hasil analisa gempa tersebut berjarak 75 kilometer dari Kota Bima, tepatnya pada koordinat 7,81 lintang selatan dan 118,73 bujur timur dengan kedalaman 29 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik busur belakang flores ( Flores Back Arc Thrust)," kata Topan Primadi.

Menurutnya, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan langsung di daerah Bima dengan skala intensitas III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Selain itu, terasa getaran seakan truk berlalu di daerah Gowa, Makassar, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.

Topan mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu berusaha menghindari bangunan yang rusak atau retak akibat gempa sore tadi.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Topan Primadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Regional
Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Regional
Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Festival Mookervart 2024 Kota Tangerang Kembali Hadir Akhir Bulan Ini

Regional
Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Sering Nonton Film Porno, Pria di Malinau Cabuli Putri Kandung Berkali-kali

Regional
Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Dari Qatar, Prabowo ke Sumbar Beri Bantuan untuk Korban Banjir Lahar

Regional
IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

IRT di Palopo Ditangkap karena Tipu Pedagang Beras hingga Merugi Rp 192 Juta

Regional
Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wabup HST Sampaikan Pesan Penting dari Mendikbud Ristek

Regional
Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Hadiri HUT Ke-44 Dekranas, Pj Ketua Dekranasda Sumsel Dorong Perajin Hasilkan Karya Terbaik

Regional
HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

HUT Ke-78 Sumsel, Ketua DPRD Berikan Apresiasinya kepada Pj Agus Fatoni

Regional
Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Menteri Risma Minta Lokasi Pengungsian Bencana Agam Dipindahkan

Regional
Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Cerita Save Dagun, Warga Manggarai Barat 30 Tahun Menyusun Kamus Bahasa

Regional
Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Maju Pilkada Semarang, Bos PSIS Yoyok Sukawi Lamar Semua Partai di Koalisi Indonesia Maju

Regional
Cerita Warga 'Sulap' Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Cerita Warga "Sulap" Ladang Jadi Toilet dan Tempat Menginap Pengantar Jemaah Haji

Regional
Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Alasan Ketum Persab Brebes Asrofi Maju di Pilkada 2024

Regional
Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Muda-Tanjung Tarik Dokumen Pendaftaran Jalur Independen di KPU Kalbar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com